Sandi terakhirnya dipecahkan namun isinya mengecewakan...
David Oranchak, perancang web berusia 46 tahun yang tinggal di Virginia, mengatakan kepada Chronicle bahwa dia telah berusaha memecahkan sandi berkode 340 dari Zodiac Killer sejak 2006.
Dia berharap sandi itu akan mengarah pada siapa identitas sang pembunuh. Namun ternyata dia harus kecewa dengan hasilnya.
Isinya tak lain merupakan "informasi sampah" dari si pembunuh yang ingin mendapat perhatian.
Sandi itu hanya berisi tentang isi hati si pembunuh. Hampir sama dengan pesan-pesan sebelumnya dari sandi yang sudah dipecahkan oleh guru dari Salinas.
Pelaku pembunuhan berantai itu kurang lebih menuliskan pesan:
"Saya harap Anda bersenang-senang saat mencoba menangkap saya. Saya tidak takut dengan kamar gas, karena kamar itu akan mengirim saya lebih cepat ke surga, karena sekarang saya memiliki cukup budak yang bekerja untuk saya. Di mana orang lain tak punya apapun ketika mencapai surga, jadi mereka takut menghadapi mati."
Penguraian sandi itu diyakini tepat karena beberapa alasan menurut media Chronicle. Kata 'surga' yang ditulis salah eja, dianggap punya tujuan tertentu dan ada di beberapa huruf sandi zodiak.
Pembunuh itu juga mengulangi kata 'budak', surat-surat sebelumnya juga menunjukkan kata itu.
Pada surat tahun 1970, dia mengatakan, "menyiksa ke-13 budak saya yang telah menanti saya di surga."
Kantor FBI di San Francisco mengkonfirmasi berita tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat di akhir Desember 2020.
"FBI mengetahui bahwa sandi yang dikaitkan dengan Zodiac Killer baru-baru ini dipecahkan oleh seorang warga negara," bunyi pernyataan itu. “Kasus Zodiac Killer tetap menjadi investigasi berkelanjutan untuk divisi FBI San Francisco dan mitra penegakan hukum lokal kami.”
#Breaking - Our statement regarding the #Zodiac cipher: pic.twitter.com/cJCtlDEbMw
— FBI SanFrancisco (@FBISanFrancisco) December 11, 2020
Oranchak tidak sendiri. Dia bersama rekan peneliti lainnya, programmer komputer asal Belgia Jarl Van Eycke dan Sam Blake, seorang matematikawan asal Australia.
Oranchak mengatakan kepada media Chronicle bahwa memecahkan sandi itu sangatlah menarik.
“Kami sudah memikirkan solusinya. Ketika saya pertama kali mulai melihat kode Zodiak bertahun-tahun yang lalu, saya berpikir, 'Oh, saya bisa menulis program komputer dan menyelesaikannya.'”
Oranchak mengatakan faktanya, tidak sesederhana itu. Sandi tersebut telah berusaha dia pecahkan selama 14 tahun dan bahkan, “sampai sekarang,” pungkasnya.
(Miranti Kencana Wirawan)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR