Sementara itu Xanana Gusmao bergabung dengan Fretilin pada tahun 1974, kemudian menjadi pemimpinnya pada tahun 1978.
Tahun 1987, ia memutuskan keluar dari Fretilin dan membentuk Dewan Pertahanan Nasional rakyat Maubere (CNRM).
Langkah ini dilakukan guna merangkul semua pihak termasuk gereja demi menghindari kesan perjuangan kemerdekaan hanya dilakukan Fretilin.
Untuk mendapat pengakuan internasional, Xanana menyempurnakannya dengan mengubah CNRM menjadi CNRT (Dewan Pertahanan Nasional Rakyat Timor) tahun 1998 di Pinichi (Portugal).
Sekitar 20 tahun Xanana Gusmao terlibat dalam perjuangan bersenjata di hutan dan pegunungan.
Xanana lalu memimpin pasukan gerilya hingga ditangkap tentara Indonesia pada 20 November 1992. Ia tertangkap di rumah seorang polisi lalu lintas bernama Augusto.
Xanana pun harus menjalani pemenjaraan politik selama tujuh tahun hingga kemudian dibebaskan pada 7 September 1999 oleh pemerintah Indonesia setelah runtuhnya kekuasaan Orde Baru.
Xanana dipenjara di Cipinang, Jakarta. Namanya agak tenggelam ketika UNTAET mengambil alih wewenang sementara di Timor Leste pada 26 Oktober 1999.
Namanya baru kembali mencuat menjelang pemilu presiden. Ia pun terpilih sebagai Presiden Pertama Timor Leste setelah merdeka pada 20 Mei 2002.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR