Perintah itu melegalkan penangkapan aset dari pemerintah pasca-kudeta Myanmar.
Dua sumber mengatakan kepada Reuters jika perintah eksekutif itu dibuat untuk menyediakan bank Federal New York otoritas legal menahan dana cadangan Myanmar senilai 1 miliar Dollar AS.
Selanjutnya, dana Myanmar itu akan dikelola oleh bagian dari bank Federal New York yang dikenal sebagai Bank Central dan Layanan Akun Internasional (CBIAS) di mana banyak bank central menyimpan sumber dana dalam mata uang Dollar AS untuk tujuan seperti menyelesaikan transaksi.
Dari sumber Reuters, ada dua penyebab mengapa transaksi itu diblokir secara otomatis.
Pertama karena transaksi yang melibatkan Myanmar memerlukan pengawasan ekstra karena tahun lalu Myanmar masuk dalam 'daftar abu-abu' internasional Gugus Tugas Aksi Finansial atas kekhawatiran pencucian uang.
Ada kekhawatiran jika transaksi di bank Federal New York nantinya melibatkan sebagian dari uang penjualan narkoba yang dicuci melalui bank tersebut.
Panduan penyesuaian milik CBIAS yang dibuat publik tahun 2016, mengatakan panduan bank Federal New York termasuk ketentuan merespon pengembangan di negara pemegang rekening.
"Saat pantas," tertulis, departemen hukum bank "akan berkomunikasi dengan Departemen Luar Negeri AS untuk mengklarifikasi masalah yang terjadi dan perubahan apapun yang berdampak pada bank central dan tindakan terkait pada akun FRBNY."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR