Intisari-Online.com - Saat puluhan demonstran meregang nyawa karena sikap kerasnya, Junta militer Myanmar terus berupaya mengeruk harta negara.
Nampaknya mereka sedang berlomba dengan waktu karena kebanyakan negara di luar negeri semakin menyudutkan posisi mereka.
Terutama setelah Myanmar melalui hari paling mematikan sepanjang protes terkait kudeta militer.
Di hari paling mematikan tersebut, Rabu (3/3/2021), terdapat 38 demonstran yang tewas.
Membuat total demonstran yang meregang nyawa selama demontrasi melonjak menjadi 54 orang.
Namun, bak tak peduli dengan banyaknya warga mereka yang harus mati karena nafsu kekuasaan mereka, junta militer Myanmar malah sibuk mengeruk harta negaranya.
Hal ini terbongkar setelah mereka mencoba mengeruk salah satu sumber dana mereka yang berada di AS.
Sayang, keputusan tersebut malah membuat mereka kini harus gigit jari, padahal jumlah dana yang berada di sana sungguh besar jumlahnya.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR