Intisari-online.com - Amerika Serikat (AS) termasuk negara yang cukup terlambat memvaksinasi warganya.
Baru beberapa hari yang lalu negara itu akhirnya melegalkan penggunaan vaksin buatan Johnson & Johnson untuk vaksinasi nasional.
Namun, rupanya ada penentangan hebat dari warga negara Paman Sam.
Bahkan, penentangan ini cukup kuat karena melibatkan para pemuka agama.
Dilansir dari CNN, saat pejabat dan ahli kesehatan berlomba-lomba mempercepat vaksinasi Covid-19, beberapa pendeta Katolik menentang vaksinasi tersebut.
Padahal vaksin buatan Johnson & Johnson diklaim vaksin yang praktis dengan kemampuannya yang bisa sekali suntik saja, sementara vaksin dari perusahaan farmasi lain perlu disuntikkan dua kali.
Namun para pendeta Katolik justru melarang para anggota gerejanya untuk melaksanakan vaksinasi tersebut.
Mereka mengatakan lebih baik mencari vaksin dari pengganti vaksin buatan Johnson & Johnson.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR