TPLF adalah organisasi politik paling berpengaruh di Ethiopia selama tiga abad, sampai Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa pada tahun 2018.
Ahmed mengajukan sebuah kontradiksi, yang menyebabkan konflik etnis yang mendalam.
Pada November 2020, Tentara Ethiopia (ENDF), yang didukung oleh tetangganya Eritrea, membuka kampanye militer melawan wilayah Tigray.
Salah satu pembantaian paling mengerikan terjadi di kota Axum pada 28-29 November 2020, hari yang sama ketika tentara Ethiopia mengumumkan penguasaan ibu kota Mekelle.
Amnesty International menuduh tentara Eritrea membunuh sekitar 800 warga sipil dalam 24 jam di Axum, menurut Reuters.
Pihak Eritrea membantah tuduhan tersebut dan Ethiopia mengkonfirmasi kematian warga sipil, tetapi tidak sejauh laporan itu.
"Amnesty International menerbitkan laporan itu tanpa mengumpulkan informasi apa pun dari Eritrea," kata Menteri Informasi Eritrea Yemane Meskel.
Amnesty International mewawancarai 41 saksi, menggambarkan adegan pembantaian di Axum. Pembantaian itu terjadi setelah angkatan bersenjata TPLF mundur dari kota.
Tentara Eritrea menggeledah setiap rumah, membawa keluar pemuda dan pemudi yang tersisa di Axum untuk menembak di tempat. Penjarahan itu terjadi di luar kendali, menurut Reuters.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR