Seorang reporter Reuters juga mewawancarai seorang pria yang tinggal di Tigray.
Dia mengatakan dia menyaksikan secara langsung tentara Eritrea menembak dan membunuh enam anggota keluarganya pada 28 November, termasuk seorang remaja berusia 17 tahun dan seorang pria berusia 78 tahun.
"Segala sesuatu yang keluarga kami telah lenyap, menjadi tempat berkabung," kata pria itu melalui wawancara telepon.
Seorang saksi mata mengatakan tentara Eritrea menembaki siapa pun yang mereka lihat.
"Seorang pria mengangkat tangannya untuk menyerah, keluar dari sebuah rumah, langsung ditembak di kepala oleh tentara Eritrea, duduk di kendaraan lapis baja," kata saksi itu.
Seorang pria lain berkata dia melihat melalui jendela, ada tentara Eritrea menempatkan enam orang dalam garis vertikal, ditembak dari belakang dengan senapan mesin, banyak orang pingsan sesaat.
Amnesty International mengumpulkan nama sekitar 240 orang yang tewas dalam pembantaian itu. Korban tewas di Axum diperkirakan 800 orang.
Hanya setelah 30 November 2020, setelah tentara Eritrea menarik diri dari Axum, penduduk setempat dapat mengumpulkan dan menguburkan yang tewas.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR