Intisari-online.com - Citra satelit dari tempat kejadian sebelum dan sesudah serangan udara pertama di bawah Presiden AS Joe Biden baru-baru ini diumumkan.
Menurut Daily Mail, jet AS melemparkan total tujuh bom, masing-masing seberat 226 kilogram, ke sasaran milisi pro-Iran di perbatasan Irak-Suriah.
Serangan udara itu menewaskan sekitar 22 pria bersenjata, menurut statistik kerusakan terbaru.
Citra satelit menunjukkan bahwa banyak bangunan telah diratakan, di area hanya 300 meter dari perbatasan Irak.
Yang tersisa hanyalah hitam di tanah. Fragmen tersebar di seluruh gurun.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan serangan itu adalah opsi "terkendali", yang disetujui oleh Biden untuk mengirim pesan peringatan ke Iran.
Pada tanggal 15 Februari, milisi Irak pro-Iran menembakkan roket ke pangkalan AS, menewaskan satu kontraktor militer dan melukai banyak tentara Amerika.
Menurut Pentagon, intelijen AS menemukan bahwa milisi pro-Irak itu menggunakan kompleks di desa Al Bukamal sebagai tempat penyimpanan senjata dan transportasi antara Irak dan Suriah.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR