Namun, setelah sadar dengan kesepakatan itu, pejabat Sri Lanka mengatakan hal itu adalah kesalahan dari pemerintah sebelumnya.
Pemerintah pendahulu di Sri Lanka menandatangani perjanjian sewa 99 tahun dengan China , untuk menutupi hutang China.
Para pengamat melihat perjanjian itu sebagai contoh utama dari "perangkap utang" yang dibuat oleh China.
Pelabuhan Hambantota yang terletak di selatan Sri Lanka merupakan tempat penting dalam perdagangan maritim di Samudera Hindia.
Presiden Sri Lanka, Gotneth Rajapaksa, pernah menyatakan ingin merundingkan kembali kesepakatan dengan Tiongkok, setelah ia berkuasa pada akhir 2019.
Namun pernyataan itu kemudian ditolaknya.
Pada 6 Februari 2021, Jenderal Daya Ratnayake, presiden Otoritas Pelabuhan Sri Lanka, mengatakan kepada Ceylon Today bahwa Presiden sedang meninjau perjanjian tersebut.
Perjanjian tersebut dikatakan memiliki banyak persyaratan yang tidak menguntungkan bagi Sri Lanka.
Juga memaksa negara tersebut untuk memindahkan pangkalan angkatan lautnya dari wilayah pelabuhan yang saat ini dikuasai oleh China.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR