Melansir Tribun Mendan (6/8/2020), di rumah pesanggrahannya di Parapat, Bung Karno mendapat pengawasan sangat ketat dari tentara Belanda.
Pengawasan tersebut tak hanya pada Bung Karno, namun juga pada kedua pegawainya yang ada di rumah tersebut, Buka Sinaga dan Sitindaon.
Selama hampir 2 bulan di pengasingan Parapat, aktivitas dan kegiatan Bung Karno dikawal ketat oleh tentara kolonial Belanda supaya tidak bocor lagi informasi ke para pejuang gerilyawan.
Namun, Bung Karno tak kehabisan akal untuk berkomunikasi dengan para pejuang gerilyawan.
Informasi kepada gerilyawan disampaikan melalui makanan dan sayur-sayuran.
Lalu Bung Karno membersihkan tulang paha ayam agar bisa menyelipkan surat di bagian dalam tulang tersebut.
Setelah itu, Bung Karno memberitahukan kepada Sitindaon dan Buka Sinaga, untuk menyampaikan surat yang di dalam tulang ayam tersebut kepada gerilyawan Indonesia.
Begitu juga ketika Presiden Sukarno jalan-jalan di luar rumah. Ia meminta tolong kepada Buka Sinaga untuk dibawakan sayur kangkung.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR