Melansir Kompas.com (15/2/2021), Aung San Suu Kyi akan hadir di pengadilan melalui konferensi video minggu ini.
Proses hukum itu dilakukan atas tuduhan yang diajukan terhadapnya dari junta militer baru, menurut pengacaranya pada Senin (15/2/2021) melansir AFP.
Panglima Angkatan Darat Jenderal Min Aung Hlaing membenarkan kudeta 1 Februari, dengan menuduh adanya kecurangan yang luas dalam pemilihan umum November.
Hasil pemilihan memberi kemenangan telak bagi Partai Liga Nasional untuk Demokrasi ( NLD) yang dipimpin Suu Kyi.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Kisah di Balik Drupadi yang Punya Lima Suami Pandawa
Dua hari setelah kudeta, peraih Nobel berusia 75 tahun itu didakwa dengan tuduhan yang tidak biasa.
Dia dituding melanggar undang-undang impor dan ekspor Myanmar, setelah penggeledahan di rumahnya menemukan "walkie talkie".
Presiden Myanmar Win Myint bernasib sama seperti Suu Kyi. Kepala Negara Myanmar yang menjabat sejak 2018 ini ditahan dalam serangan fajar pada 1 Februari.
Dia didakwa melanggar pembatasan virus corona, ketika dia ikut serta dalam acara kampanye September lalu yang menarik ratusan orang.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR