Intisari-Online.com - Demo anti- kudeta Myanmar terus memanas belakangan ini.
Massa tetap menuntut pembebasan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi yang ditahan militer.
Melansir AFP, tentara menembakkan gas air mata lalu menembaki kerumunan yang berkumpul di Myitkyina.
Kendaraan lapis baja juga sempat terlihat lalu-lalang di Yangon pada Minggu sore waktu setempat.
Tak cukup sampai di situ, rakyat Myanmar juga panik dan khawatir setelah muncul kabar bahwa militer mengerahkan para preman untuk menciptakan kerusuhan.
Para preman tersebut diduga bekerja untuk militer dan berencana melakukan pembakaran, perampokan, dan merancuni sumur milik umum sebagaimana dilansir dari Arab News, Sabtu (13/2/2021).
Rakyat Myanmar juga semakin waswas setelah junta militer membebaskan 23.000 tahanan pada Jumat (12/2/2021) melalui amnesti.
Salah satu warga Hlaing di Yangon, Aye Kyu (54) mengatakan bahwa tetangganya berjaga-jaga di wilayah tempat tinggalnya setiap malam.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR