Intisari-online.com - Myanmar memasuki 2 minggu resmi menjalani masa kepemimpinan militer setelah kudeta dilancarkan oleh junta militer.
Junta militer dipimpin oleh Min Aung Hlaing, kepala militer Myanmar, yang menggulingkan kepresidenan sipil Aung San Suu Kyi.
Myanmar sudah cukup sering dikuasai oleh militer mereka.
Namun kudeta 2021 ini menjadi tanda jika demokrasi belum sepenuhnya mengakar di negara tersebut.
Sementara itu menanggapi isu Myanmar, ASEAN di bawah arahan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menuntut ASEAN yang lebih kuat melawan kudeta militer Myanmar.
Mengutip The Australian, Jokowi dan Muhyiddin telah memanggil pertemuan khusus ASEAN.
Gunanya adalah mendiskusikan krisis yang sudah di ambang pintu ini, di tengah protes yang terus menguat di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.
"Indonesia dan Malaysia mengambil langkah serius untuk situasi di Myanmar ini," ujar Muhyiddin setelah pertemuan dengan Jokowi 5 Februari lalu.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR