Intisari-online.com - Tanggal 1 Februari kemarin, militer Myanmar mengambil tindakan berupa menangkap pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Selain Suu Kyi, pejabat tinggi dan pemimpin lokal juga ditangkap oleh para militer.
Militer kemudian memberi alasan jika pemilihan umum November 2020 kemarin dipenuhi kecurangan.
Juga, dikatakan bahwa pemerintah sipil masih mengabaikan peringatan dari militer Myanmar.
Selanjutnya, kekuasaan jatuh ke Jenderal Min Aung Hlaing.
Dalam pernyataan resminya tertanggal 1 Februari, Biden meminta tentara Myanmar untuk segera menyerahkan kekuasaan dan meninjau kembali sanksi Myanmar.
Sanksi dicabut saat negara bergerak menuju demokrasi pada 2011.
"AS mencabut embargo terhadap Myanmar satu dekade lalu atas dasar berorientasi negara menuju demokrasi," kata Biden.