Find Us On Social Media :

Bereaksi Keras Mengetahui Myanmar Alami Kudeta Militer, Begini Tanggapan Joe Biden yang Sebut Bisa Lakukan Intervensi Militer Ke Myanmar, Tapi Mungkin Bisa Dibungkam China

By Maymunah Nasution, Selasa, 2 Februari 2021 | 14:39 WIB

Joe Biden, presiden Amerika Serikat.

Intisari-online.com - Tanggal 1 Februari kemarin, militer Myanmar mengambil tindakan berupa menangkap pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Selain Suu Kyi, pejabat tinggi dan pemimpin lokal juga ditangkap oleh para militer.

Militer kemudian memberi alasan jika pemilihan umum November 2020 kemarin dipenuhi kecurangan.

Juga, dikatakan bahwa pemerintah sipil masih mengabaikan peringatan dari militer Myanmar.

Baca Juga: Keterlibatan China Terkuak, Begini Cara Tiongkok Terlibat Dalam Kudeta Militer Myanmar, dan Biden Bisa Kalah dan Mengakui Kebangkitan China Lewat Strategi Licik China Ini

Selanjutnya, kekuasaan jatuh ke Jenderal Min Aung Hlaing.

Dalam pernyataan resminya tertanggal 1 Februari, Biden meminta tentara Myanmar untuk segera menyerahkan kekuasaan dan meninjau kembali sanksi Myanmar.

Sanksi dicabut saat negara bergerak menuju demokrasi pada 2011.

"AS mencabut embargo terhadap Myanmar satu dekade lalu atas dasar berorientasi negara menuju demokrasi," kata Biden.

Baca Juga: Dikenal Bersahabat Dekat Dengan Myanmar, Apa yang Akan Dilakukan China Melihat Myanmar Dikudeta, Berpihak ke Pemerintah Atau Militernya?