Selain mengecilnya wilayah kekuasaan Indonesia secara de facto, yang dianggap sebagai dampak negatif Perjanjian Linggarjati di antaranya:
Setelah Agresi Militer I, konflik Indonesia-belanda kemudian kembali diselesaikan lewat jalur perundingan Perjanjian Renville. Namun, lagi-lagi banyak hasil perjanjian Renville yang merugikan pihak Indonesia.
Bahkan, kemudian Belanda kembali melancarkan serangan yang dikenal sebagai Agresi Militer II. Akibatnya, pihak internasional melakukan tekanan kepada Belanda, dan akhirnya dengan terpaksa Belanda bersedia untuk kembali berunding dengan RI.
Perjanjian Roem Royen dilakukan setelah Agresi Belanda II dan dilanjutkan dengan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang mengantarkan Indonesia kepada pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
Hasil dari KMB adalah pengakuan kedaulatan atas wilayah Hindia Belanda dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, namun Papua bagian barat menjadi pengecualian yang kemudian menjadi rangkaian konflik lainnya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR