AS telah menyebut aksi itu sebagai kudeta, menyebabkan kemungkinan sanksi-sanksi akan turun.
Mengingat saat militer memegang Myanmar dan sanksi diberikan dunia kepada mereka, sudah jelas jika sanksi tidak bekerja maksimal, terutama karena Myanmar memang menikmati isolasi.
Justru sanksi bisa mendorong Myanmar dekat ke China.
Diyakini bahwa salah satu alasan militer membuka kemungkinan demokrasi di tahun 2010-2011 adalah untuk mengurangi ketergantungan dengan China.
Rusia dan China telah mengambil langkah non-komitmen terhadap kudeta itu, sementara ASEAN memanggil Myanmar untuk dialog, rekonsiliasi dan kembali ke normal.
Jepang menyebut hal itu sebagai kudeta tapi Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menyebutkan akan melanjutkan bantuan ekonomi dan mengatakan, "Kami akan mempertimbangkan tanggung jawab kami sembari kami tetap menonton situasinya."
Negara Barat termasuk Australia dan AS telah menyuarakan pernyatana keras dengan ancaman sanksi.
India sendiri punya beberapa alasan sendiri untuk tetap berhubungan dengan Myanmar.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR