Dalam jajak pendapat Desember terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina, 52 persen responden mengatakan bahwa pemilu yang diadakan dalam kondisi saat ini tidak akan adil dan bebas.
Yang tidak menyenangkan, 76 persen mengatakan bahwa jika Hamas menang, Fatah (partai politik Otoritas Palestina) tidak akan menerima hasil tersebut, dan 58 persen mengatakan bahwa jika Fatah menang, Hamas juga akan menolak hasil tersebut.
Itu bukanlah dasar bagi pemerintahan baru Palestina untuk membuat kompromi yang keras, meskipun perlu, untuk perdamaian.
Selama beberapa dekade, konflik Israel-Palestina telah memakan waktu dan upaya dari pejabat yang tak terhitung jumlahnya di Washington, Yerusalem, dan Ramallah.
Saat ini, pejabat AS dan Israel memiliki apa yang mereka anggap sebagai ikan yang lebih besar untuk digoreng, sementara pihak Palestina tidak memiliki persatuan yang dibutuhkan oleh upaya perdamaian yang serius.
Baca Juga: Suhu Tubuh Anak Tinggi, Ini Obat Penurun Panas Anak yang Tepat
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR