Baca Juga: Penyelidikan Covid-19 oleh Tim WHO Dimulai, di Wuhan Mereka Akan Kunjungi Tempat-tempat Ini
Itulah yang kemudian mendorong Irak untuk melancarkan invasi ke Kuwait.
Irak mulai melakukan invasi Kuwait pada 2 Agustus 1990 dengan mengerahkan 100.000 personel, 2.000 tank dan beberapa pesawat jet penyerbu.
Irak hanya membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk menguasai seluruh wilayah Kuwait.
Invasi Irak menyebabkan timbulnya korban jiwa dari masyarakast sipil serta kerusakan bangunan yang masif di Kuwait.
Dalam buku Bara Timur Tengah (1991) karya M Riza Shihbudi, Perang Teluk II mengharuskan Keluarga Emir (Presiden) Kuwait dan sekitar 300.000 masyarakat Irak mengungsi ke Arab Saudi.
Pada akhirnya, Invasi Irak terhadap Kuwait mendapatkan kecaman dari dunia internasional.
Pertempuran Pasukan Sekutu Melawan Irak
Pada tanggal 29 November Dewan Keamanan PBB mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap Irak jika tidak menarik diri dari Kuwait pada 15 Januari 1991.
Pada Januari 1991, koalisi sekutu melawan Irak telah mencapai kekuatan 700.000 tentara, termasuk 540.000 personel AS dan sejumlah kecil Inggris, Prancis , Mesir, Saudi, Suriah, dan beberapa kontingen nasional lainnya.
Meski PBB telah mengeluarkan perintah penarikan pasukan Irak dari Kuwait dan situasi makin memanas, namun Saddam dengan tegas menolaknya, bahkan menurutnya Kuwait akan tetap menjadi provinsi Irak.
Kemudian terjadilah serangan militer koalisi sekutu terhadap Irak yang dimulai pada 16-17 Januari 1991, dengan kampanye udara besar-besaran pimpinan AS yang berlanjut selama perang.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR