Beberapa Kali Nyaris Dihantam Rudal Musuh, Justru Putra Mahkota Arab Saudi Punya Rencana Ambisius untuk Kota Riyadh, Terkuak Karena Hal Ini

Mentari DP

Penulis

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Intisari-Online.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman punya banyak rencana.

Salah satunya menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu negara terkaya di dunia.

Hal ini dimulai dari ibu kota Saudi,Riyadh.

Hal itu disampaikanPutra Mahkota Mohammed bin Salmandalam pertemuanFuture Investment Initiative(FII) di ibu kota Saudi.

Baca Juga: Israel AkhirnyaTak Bisa Berbohong Lagi, Diam-diam Berencana untuk Menyerang Iran JikaAmerika Lakukan Hal Ini, Joe Biden Ngamuk dan Beri UltimatumMengerikan

Pihaknya menargetkan Riyadh untuk menggandakan angka populasi penduduknya dan menjadi salah satu dari 10 kota terkaya di dunia.

Ini merupakan rencana ambisius sang pangeran.

“Semua fitur Riyadh menjadi dasar untuk penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, investasi, dan banyak lagi peluang," kata Putra Mahkota kepada Matteo Renzi, mantan perdana menteri Italia, selama sesi panel tentang masa depan Riyadh seperti yang dikutipArab News.

“Oleh karena itu, kami bertujuan menjadikan Riyadh salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia."

Baca Juga: Situasinya Makin Genting, China Berani Ancam Taiwan Habis-habisan Jika Ingin Merdeka, Sebut Perang Adalah Akibatnya, Akankah Perang Saudara Bakal Terjadi?

"Hari ini berdiri di nomor 40, ekonomi kota terbesar keempat puluh di dunia."

"Kami juga menargetkan peningkatan jumlah penduduknya dari 7,5 juta saat ini menjadi sekitar 15-20 juta pada tahun 2030," tambahnya.

Saat ini, kata Mohammed, perkotaan mewakili 85% dari aktivitas ekonomi global.

“Pertumbuhan sejati dimulai dari kota, baik dalam hal industri, inovasi, pendidikan, jasa, atau sektor lainnya."

"Saya tidak ragu bahwa ekonomi dunia tidak didasarkan pada negara, tetapi pada kota."

MengutipArab News, Riyadh mewakili sekitar 50% ekonomi non-minyak di Arab Saudi, dan menikmati keunggulan biaya dibandingkan pusat kota lainnya.

Mohammed menjelaskan, biaya untuk menciptakan lapangan kerja di kota ini 30% lebih murah daripada di kota-kota lain di Kerajaan.

“Biaya pembangunan infrastruktur dan real estate juga lebih murah 29% dibandingkan kota-kota lain."

"Sedangkan infrastruktur di Riyadh sudah sangat baik (mapan)."

"Ini karena manajemen dan perencanaan yang baik yang dilakukan oleh Yang Mulia Raja Salman selama 55 tahun, dan banyak lagi," tambahnya.

Mohammed juga mengumumkan rencana jangka panjang untuk kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Ini akan membutuhkan penanaman jutaan pohon di kota untuk mengurangi suhu dan tingkat debu,” jelasnya.

Baca Juga: Kerahkan Pasukan Militer Besar-besaran, India dan China TerlibatPertarungan Lagi di Perbatasan, Puluhan Tentara Dilaporkan Terluka, Perang Dunia 3 Dimulai?

“Ada juga rencana untuk memperbaiki kondisi lingkungan kota dan provinsi."

"Serta mendukung proyek lingkungan lainnya di Kerajaan Arab Saudi yang akan diumumkan di kemudian hari.”

Acara FII, yang menarik lebih dari 10.000 peserta terdaftar serta jutaan lainnya di media sosial.

Dan juga mendengar bahwa 24 perusahaan multinasional telah mendaftar untuk mendirikan kantor pusat regional mereka di Riyadh.

Termasuk nama-nama besar seperti PepsiCo, Schlumberger, Bechtel dan Boston Scientific, serta rantai makanan cepat saji Tim Hortons.

Putra Mahkota juga mengungkapkan bahwa Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di dunia, dapat melakukan penawaran saham kedua setelah melakukan penawaran umum perdana lebih dari setahun yang lalu.

“Ini akan menghasilkan arus kas (yang akan) ditransfer ke Reksa Dana Publik untuk diinvestasikan kembali di dalam negeri dan internasional untuk kepentingan warga Saudi,” katanya.

(kontan.co.id)

Baca Juga: Masalah dengan China di Laut China Selatan Saja Belum Kelar, Amerika Mendadak Kirim Kapal Perusak Rudalnya ke Laut Sengketa Ini, Kini Musuhnya Adalah Rusia

Artikel Terkait