Intisari-Online.com - Konflik tidak hanya terjadi di Laut China Selatan.
Tetapi juga di Laut Hitam.
BahkanKremlin telah berulang kali meminta negara-negara NATO untuk menghentikan aktivitas militer di Laut Hitam.
Alasannya karena mereka memiliki efek destabilisasi di wilayah tersebut.
Dilansir darisputniknews.com pada Jumat (29/1/2021),Moskow bersikeras bahwa hanya negara lokal yang boleh terlibat dalam kegiatan semacam itu di daerah tersebut.
Kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke Amerika Serikat (AS), USS Porter telah memasuki Laut Hitam, Armada Keenam Angkatan Laut AS melaporkan di halaman Twitter-nya.
Menurut Angkatan Laut AS, kapal perusak tersebut memasuki wilayah itu dengan tujuan melakukan "operasi keamanan maritim" di sana.
Militer Amerika tidak merinci berapa lama kapal perang itu akan bertahan di Laut Hitam.
USS Porter kemudian bergabung dengan kapal perusak berpeluru kendali lainnya,
USS Donald Cook, yang memasuki wilayah tersebut pada tanggal 23 Januari.
Kapal tangki pengisian USNS Laramie bergabung dengan USS Donald Cook sehari setelah kedatangannya di Laut Hitam.
Ini melakukan latihan interoperabilitas maritim dan udara bersama di wilayah tersebut bersama dengan Pesawat Pengintai Patroli Maritim Angkatan Laut P-8 dan pesawat mata-mata NATO E-3A AWACS.
Mengumumkan kedatangan USS Porter di Laut Hitam, Armada Keenam menunjukkan bahwa Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS secara rutin melakukan operasi untuk mendukung "sekutu dan mitra" NATO di wilayah tersebut.
Kehadiran militer aliansi itu meningkat setelah kudeta pemerintah di Ukraina pada 2014 dan referendum di Krimea, yang membuat semenanjung itu bergabung kembali dengan Rusia.
Kapal perang Rusia yang ditempatkan di laut sering melacak pasukan aliansi di wilayah tersebut untuk mengamati tindakan mereka.
"Pasukan dan sarana Armada Laut Hitam telah mulai memantau tindakan kapal perusak Porter Angkatan Laut AS, yang memasuki Laut Hitam pada pukul 19:00 waktu setempat pada 28 Januari 2021", Kontrol Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia Pusat kata.
Moskow telah berulang kali mengecam operasi militer NATO di Laut Hitam, menekankan bahwa mereka tidak melayani tujuan keamanan dan hanya mengguncang situasi di wilayah tersebut.
Menurut sudut pandang Kremlin, hanya kekuatan regional yang boleh melakukan operasi semacam itu di sana, meskipun perjanjian internasional mengizinkan militer negara lain untuk menyeberang ke Laut Hitam.