Intisari-Online.com - Kita sudah memasuki tahun 2021.
Namun beberapa konflik yang terjadi di tahun 2020 silam belum juga selesai.
Sehingga perang atau konflik antara dua negara besar masih mungkin terjadi di tahun 2021.
Terutama untuk konflik antara China dan India.
Ada klaim bahwa China berniat melakukan serangan besar-besaran kepada India.
Apa yang terjadi?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Sabtu (23/1/2021), saluran berita NDTV India mengklaim bahwa pihak berwenang China telah membangun sebuah desa yang lengkap yang dapat menampung ribuan.
Dilaporkan desa itu sekitar 4,5 km di dalam wilayah India.
Bangunan-bangunan tersebut terletak di distrik Subansiri Atas Arunachal Pradesh dan didirikan antara Agustus 2019 dan November 2020.
Area tersebut berada di dekat bentangan timur Line of Actual Control (LAC) yang memisahkan kedua negara.
Kedaulatan atas wilayah tersebut telah menjadi masalah yang diperdebatkan sejak garis demarkasi dibuat oleh Inggris pada tahun 1914.
China selalu menolak ketentuan perjanjian ini dan melihat wilayah itu sebagai milik Tibet Selatan.
Sejak 2017, Beijing menggelontorkan uang ke wilayah tersebut, membangun beberapa desa di kawasan perbatasan wilayah otonomi Tibet.
Konstruksi tersebut merupakan bagian dari rencana senilai 4,6 miliar US Dollar oleh otoritas China untuk memastikan stabilitas politik di daerah tersebut.
Menanggapi laporan berita tersebut, Kementerian Urusan Luar Negeri India mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya telah "terus mengawasi" perkembangan.
Ia menambahkan bahwa India juga meningkatkan proyek infrastruktur perbatasan termasuk jalan dan jembatan untuk menyediakan "konektivitas yang sangat dibutuhkan bagi penduduk lokal".
Beberapa ahli percaya bahwa masalah masih dapat meningkat menjadi perang lain di wilayah tersebut.
Beijing dan New Delhi telah bertarung dua kali di Arunachal Pradesh, sekali pada tahun 1962 dan sekali lagi pada tahun 1986.
Sameer Patil, seorang peneliti program studi keamanan internasional di lembaga think tank Gateway House yang berbasis di Mumbai, mengatakan "bukti" bahwa Arunachal Pradesh bisa menjadi "titik api" baru antara dua negara adidaya Asia.
"Strategi jangka panjang China tampaknya berada di sekitar wilayah ini karena pembangunan desa telah dilakukan lebih dari setahun," kataSameer Patil seperti dilansir dari SCMP.com.
"Tanggapan India terhadap konstruksi ini - untuk meningkatkan konstruksi di wilayah tersebut - juga menunjukkan hal ini.”