Anak-anak yang keras kepala sering kali mendapatkan perhatian paling besar berdasarkan sifat perilaku mereka.
Sementara itu, anak yang patuh adalah individu yang diharapkan untuk selalu mengikuti aturan di dalam keluarga.
Ketika dinamika ini hadir, Banta mengatakan anak yang patuh mungkin juga dapat membuat perselisihan dengan saudaranya yang keras kepala.
"Anak yang keras kepala memiliki respons besar terhadap hal ini. Orangtua sering mengatasi respons anak yang keras kepala dan membuat anak yang patuh luput dari perhatian," katanya.
"Misalnya, anak yang patuh mengambil mainan anak yang keras kepala. Lalu, anak yang keras kepala tersebut menanggapinya dengan memukul anak yang patuh," sambung dia.
Biasanya, orangtua memarahi anak yang keras kepala dan memaksanya untuk meminta maaf, tapi lupa mengatasi anak patuh yang telah merampas mainan.
Menurut Banta, akar penyebabnya di sini adalah perhatian. Jadi, selalu pastikan semua anak mendapatkan perhatian yang sama.
Mengatasi perilaku ini lebih awal tidak hanya akan mengurangi persaingan saudara kandung, tetapi juga mengajarkan untuk tidak membuat perselisihan dalam mendapatkan perhatian.
Baca Juga: Hari Kasih Sayang: Ini Ciri Anak yang Bukan Hanya Sehat, Tapi Juga Cukup Kasih Sayang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR