Intisari-Online.com - Meski gemar jajan, ternyata jumlah anak Indonesia yang gemar membawa bekal ke sekolah masih lebih banyak dibandingkan anak yang tidak membawa bekal ke sekolah. Jumlahnya mencapai 56%. Lebih menarik lagi, dari jumlah tersebut, 80%-nya gemar membagi bekal yang mereka bawa dengan temannya saat di sekolah.
Apa mereka sudah tidak jajan? Rasanya memang tidak mungkin. Buktinya, 99% anak Indonesia diketahui selalu diberi uang saku saat pergi ke sekolah oleh orangtua mereka. Jika diambil rata-rata, mereka membawa uang saku sebesar Rp6.600 setiap harinya. Kota dengan jumlah rata-rata uang saku paling besar di Indonesia tentu saja dipegang oleh kota terbesar di Indonesia, yaitu Jakarta. Di ibukota, rata-rata anak diberi uang saku sebesar Rp8.000 per harinya.
Di mana mereka menghabiskan uang jajan mereka? Lebih dari setengah (51%) anak Indonesia membelanjakan uang sakunya di minimarket, yang memang menjamur di Indonesia. Lalu, apa saja yang biasa mereka beli di minimarket? Ini dia jawabannya: biskuit (78%), chips (80%), es krim (83%), jelly (80%), kacang (67%), permen (85%), wafer (80%), dan cokelat (81%).
Anak-anak Indonesia, terutama yang tinggal di kota besar, juga mulai terbiasa dengan layanan pesan antar (delivery order) dari rumah makan atau restoran sepat saji. Jumlahnya mencapai 25%. Enam belas persen diantaranya bahkan memiliki inisiatif untuk memesan sendiri, baik melalui telepon atau melalui media online.
Itulah beberapa temuan tentang perilaku anak-anak Indonesia dalam mega survei Indonesia’s Hottest Insight (IHI) 2013 yang dilakukan oleh Kompas Gramedia Majalah. Survei ini melibatkan 9.000 pembaca yang berasal dari sembilan kota besar: Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, Denpasar, dan Makasar.