Banyak orangtua yang membiarkan anak menginterupsi karena rasa sayang atau merasa kasihan.
Tetapi, kebiasaan memotong pembicaraan dapat berdampak negatif. Banta mengatakan, orangtua perlu memberitahu anak bahwa interupsi adalah sesuatu yang mengganggu dan mengajarkan bagaimana caranya untuk menunggu.
Berikanlah contoh saat melakukan percakapan dengan anak. Misalnya, jika anak sedang menceritakan kisah yang bertele-tele, usahakan jangan menyelanya.
Tetapi, jika kita sudah terlanjur melakukannya, segeralah meminta maaf.
Banta juga menyarankan kita untuk mengajarkan anak-anak bagaimana dengan hormat menginterupsi pembicaraan seseorang dengan mengatakan permisi.
Jangan lupa untuk memberi pujian ketika kita melihat mereka berlatih keterampilan baru.
3. Perhatian yang berbeda
Dalam keluarga dengan lebih dari satu anak, dinamika anak yang keras kepala dengan anak yang patuh dapat muncul.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR