Intisari-Online.com - Dengan kemajuan dalam komunikasi dan kecerdasan buatan, sama sekali tidak mustahil untuk membayangkan skenario di mana kapal induk SSN mengerahkan kekuatan mematikan torpedo pembunuh.
Senjata ini mampu bertahan di stasiun selama berhari-hari (atau lebih lama) sambil menunggu korban.
Bayangkan masa depan di mana kapal selam serang nuklir (SSN) dapat mengerahkan drone bawah laut (UUV) untuk berburu, dan mungkin membunuh kapal selam musuh.
Angkatan Laut AS, setidaknya, sedang mengambil langkah untuk mewujudkannya.
Apa dampaknya? Di satu sisi, UUV dapat mengguncang perang antisubmarine modern (ASW) hingga ke intinya.
Di sisi lain, perkembangan UUV dapat memperkuat hierarki yang ada.
Berbeda dengan pemahaman umum, organisasi mapan seringkali paling baik dalam beradaptasi dengan inovasi militer yang mengganggu.
Masa depan Angkatan Laut AS sangat bergantung pada mana yang menjadi kenyataan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR