PLA saat itu juga sadar jika mereka telah kalah dari musuh nomor satunya: Taiwan, dalam urusan teknologi canggih dan persenjataan.
Pergerakan kemerdekaan Taiwan yang telah tumbuh sejak saat itu terutama setelah Krisis Selat tahun 1995 dan 1996, ketika PLA mundur yaitu ketika dua kelompok penyerang kapal induk mulai ikut campur, ujar Song.
"Sehingga melihat akumulasi konstan dari permintaan internal dan eksternal ditambah model dampak dari Perang Teluk, PLA sadar pentingnya memperkuat kemampuan dan meningkatkan kesiapan perang," ujarnya.
Termasuk dari perhatian besar pada Perang Teluk adalah tentara China mempelajari teknologi dan senjata AS lalu menerjemahkan berbagai aturan operasional militer AS serta laporan militer mereka.
Mereka juga membangun militer dengan meniru model dan standar yang dimiliki AS.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR