Advertorial
Intisari-Online.com -Dalam sebuah pidato Selasa (18/9) kemarin, direktur jenderal Komisi Energi Atom Israel (IAEC) Zeev Snir mengatakan, negaranya tengah meningkatkan dan memperkuat situs nuklirnya dari ancaman Iran.
Menurutnya, melalui sebuah gerakan klandestin, Iran berencana menyerang Israel.
“Kita tidak bisa mengabaikan ancaman yang berulang dan eksplisit itu, menjadikan Iran dan proksinya, menyerang situs nuklir Israel,” ujarnya, seperti dilansir dari Hareetz.com.
“Ancaman yang sudah keterlaluan ini mengharuskan Israel mengambil tindakan dan terus mempertahankan nuklirnya […] dari serangan apa pun.”
Baca Juga : 'Hanya' Terima 1.000 Imigran Yahudi Asal Etiopia, Israel Dianggap Diskriminatif
Juni lalu, Hareetz juga melaporkan bahwa IAEC telah melakukan berbagai cara untuk melindungi reaktor nuklirnya di Dimona dan Nahal Sorek.
Dari laporan yang sama juga disebutkan bahwa Iran dan Hizbullah telah menargetkan situs nuklir ini dan menjadikannya sebagai target rudal yang potensial.
Bagi anggota IAEC, skenario penyerangan tersebut merupakan bahaya terbesar terhadap reaktor.
Untuk itulah mereka telah melakukan pelatihan besar-besaran yang mensimulasikan serangan rudal di salah satu reaktor—berikut proses evakuasi dan bagaimana mencegah kebocoran radioaktif.
Sementara itu, pada Kamis (20/9) kemarin, media pemerintah Iran melaporkan bahwa Teheran telah meminta Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengutuk ancaman Israel terhadap Iran.
Pemerintah Iran juga meminta PBB agar terus mengawasi aktivitas nuklir negara yang berhadapan langsung dengan Laut Tengah itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu melakukan kunjungan rahasia ke reaktor nuklirnya.
Tak sekadar melihat-lihat, kunjungan Agustus lalu itu digunakan untuk memperingatkan musuh-musuh Israel bahwa Netanyahu punya sarana yang bisa menghancurkan mereka.
Baca Juga : Ini Dia Cara Mengatasi Biduran Tanpa Obat
“Para anggota PBB tidak boleh menutup mata terhadap ancaman ini dan harus mengambil tindakan untuk mengeliminasi seluruh senjata nuklir Israel,” tulis Fars mengutip duta besar Iran untuk PBB Ghomali Khoshrou.
Ucapan Khoshrou itu ditujukan kepada Sekjen dan Dewan Keamanan PBB.
Lebih dari itu, ia juga meminta PBB untuk memaksa Israel untuk bergabung dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan membawa program nuklirnya di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.
Di lain pihak, Israel yang berada di luar NPT membantah bahwa negaranya memiliki bom nuklir.
Mereka juga meminta Iran untuk mengecek alih-alih membuat provokasi.