Intisari-Online.com - Perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis merupakan salah satu yang menarik untuk diketahui.
Pasalnya, meski kedua negara ini merupakan sekutu di bawah payung aliansi yang sama yaitu NATO, namun belakangan keduanya terlibat ketegangan.
Pemimpin kedua negara saling kritik dan melempar komentar pedas.
Perang kata-kata antara Erdogan dan Macron sempat menjadi hangat dunia.
Selain itu, Turki dan Prancis juga telah berada di posisi yang berseberangan dalam beberapa konflik yang terjadi di dunia.
Seperti dalam Perang Saudara Libya dan sengketa wilayah di Laut Mediterania.
Perbedaan pendapat juga terjadi antara Turki dan Prancis dalam konflik Nagorno-Karabakh.
Terlibat dalam hubungan yang memanas, secara umum kekuatan militer Prancis dianggap lebih unggul dibanding Turki. Bagaimana perbandingannya?
Perbandingan Kekuatan Militer Turki dan Prancis
Menurut Global Firepowe, Prancis menempati peringkat ke-7 dari 138 negara, sedangkan Turki di peringkat ke-11.
Melihat total personel militernya, sebanyak 451.635 personel dimiliki Prancis dengan populasi penduduk 67.364.357.
Sedangkan Turki memiliki 735.000 personel militer, dengan 81.257.239 populasi penduduk.
Dari segi keuangan, Prancis lebih unggul dengan dukungan anggara pertahanan tahun 2020 sebesar $ 41,5 miliar, sedangkan anggaran pertahanan Turki hanya setengah milik saingannya yaitu $ 19 miliar.
Bagaimana dengan peralatan tempur yang dimiliki kedua negara untuk di masih-masing sektor?
Di sektor udara, Prancis memiliki total pesawat 1.229, dengan 269 pesawat tempur, 121 angkutan, 45 misi khusus, 589 helikopter, 62 helikopter serang, dan 187 pesawat latih.
Sedangkan Turki memiliki total pesawat sebanyak 1.055, dengan 206 pesawat tempur, 80 angkutan, 18 misi khusus, 497 helikopter, 100 helikopter serang, dan 276 pesawat latih.
Dengan persenjataan tersebut, Prancis berhasil menempati peringkat ke-8 dari 138 negara untuk kekuatan udara, sementara Turki tepat berada di bawahnya yaitu peringkat ke-9.
Kemudian, di sektor laut, Turki memiliki 12 kapal selam, 16 fregat, 35 kapalpatroli, 11 mine warfare. Serta 10 korvet yang tidak dimiliki Perancis.
Sementara Prancis memiliki 9 kapal selam, 11 fregat, 17 kapal patroli, dan17 mine warfare. Serta 4 kapal induk dan 11 kapal perusak yang tidakdimiliki Turki.
Tak berbeda dengan persaingan Turki dan Prancis di sektor udara, persaingan kedua negara ini di sektor laut juga sengit.
Namun, lagi-lagi Prancis memimpin dengan menempati peringkat ke-17 untuk kekuatan lautnya, sementara Turki berada di peringkat ke-20 dari 138 negara.
Turki boleh kalah dari Prancis untuk kepemilikan peralatan tempur di udara dan lautnya, namun militer negara ini mengejar dengan keunggulan di sektor darat.
Di darat, Turki memiliki 2.622 tank tempur, 8.777 kendaraan lapis baja, 1.278 artileri self-propelled, 1.260 artileri derek, dan 438 proyektor roket.
Sedangkan Prancis hanya memiliki 528 tank tempur, 6.028 kendaraan lapis baja, 109 artileri self-propelled, 12 artileri derek, dan 13 proyektor roket.
Prancis Termasuk Pengekspor Senjata Teratas, Bagaimana Turki?
Mengutip sipri.org (9/3/2020), Ekspor senjata Prancis mencapai level tertinggi selama periode lima tahun sejak 1990 dan menyumbang 7,9 persen dari total ekspor senjata global pada 2015–19, peningkatan 72 persen pada 2010–14.
"Industri senjata Prancis telah memperoleh keuntungan dari permintaan senjata di Mesir, Qatar dan India," kata Diego Lopes Da Silva, Peneliti SIPRI.
Sementara itu, menurut defensenews.com (10/3/2020), Lonjakan spektakuler Prancis dalam ekspor senjata 72 persen dalam periode 2015 -2019 dari lima tahun sebelumnya sebagian besar berkat dua perusahaan: Dassault Aviation dan Naval Group.
Perusahaan pertama menjual pesawat tempur Rafale ke Mesir, India, dan Qatar, sedangkan yang kedua telah menjadi eksportir kapal perang paling sukses di dunia - jika ada yang memesan - menjual kapal selam ke Brasil dan India, fregat ke Malaysia dan Uni Emirat Arab. , dan penyapu ranjau ke Belgia dan Belanda.
Sebuah laporan yang dirilis pada 9 Maret oleh Stockholm International Peace Research Institute mencatat bahwa "ekspor senjata Prancis mencapai tingkat tertinggi untuk periode lima tahun sejak 1990 dan menyumbang 7,9 persen dari total ekspor senjata global pada 2015-19."
Diego Lopes Da Silva, seorang peneliti SIPRI menambahkan: "Industri senjata Prancis telah memperoleh keuntungan dari permintaan senjata di Mesir [yang menyumbang 26 persen dari ekspor pertahanan Prancis], Qatar dan India [masing-masing 14 persen]."
Baik politisi dan pemimpin industri pertahanan di Prancis telah memahami bahwa tanpa ekspor mereka tidak dapat menyediakan senjata paling inovatif dan berperforma tinggi untuk angkatan bersenjata Prancis sendiri.
Bersama Amerika Serikat dan Rusia, Prancis menjadi negara pengekspor senjata top dunia.
Sementara itu, Turki, meski bukan negara pengekspor teratas, namun telah meningkatkan ekspor senjata sebesar 170 persen dalam empat tahun, menurut SIPRI, dikutip TRT World.
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) merilis laporan tentang volume data transfer senjata internasional pada 2014-2018.
Berdasarkan data SIPRI, ekspor senjata Turki meningkat 170 persen dalam empat tahun terakhir dibandingkan periode 2009-2013 yang mencatat rekor dunia dalam hal ekspor senjata.
Turki telah mengembangkan teknologi dan kapasitas militernya, di bawah skema pembangunan nasional yang disebut Visi 2023, dinamai sesuai peringatan 100 tahun berdirinya republik modern.
Negara ini telah memproduksi dalam beberapa tahun terakhir tank domestik, jet tempur, sistem pertahanan dan kendaraan udara tak berawak.
Industri pertahanan Turki yang berkembang memenuhi kebutuhan militer negara dan menarik bagi negara lain.
Dua perusahaan Turki , ASELSAN dan Turkish Aerospace Industries, juga masuk dalam daftar 100 besar produsen senjata dunia dan daftar perusahaan dinas militer SIPRI pada tahun 2017.
Total volume transfer senjata meningkat 7,8 persen pada 2014-2018 dibanding 2009-2013 dan 23 persen dibanding 2004-2008, sedangkan Turki mencatat kenaikan 170 persen.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari