Intisari-online.com -Administrasi Trump adalah salah satu pemerintahan yang paling banyak memojokkan China.
Retorika-retorika digunakan oleh jajaran staf Trump selama 4 tahun menjabat untuk menghentikan aksi China.
Hingga akhirnya, ketegangan China-Taiwan pun mereka ikut andil di dalamnya.
Padahal konflik China-Taiwan adalah konflik internal negara China, yang berang dengan keinginan Taiwan untuk merdeka.
Bagi China, Taiwan adalah salah satu provinsi.
Kini, AS ikut campur dengan memulai mendekati dan bahkan mendukung Taiwan.
Seperti baru-baru ini ada rencana dialog militer antara AS dan Taiwan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik-Militer Clarke Cooper akan menyampaikan "pernyataan virtual" pada dialog politik dan militer Taiwan pada Rabu (6/1) malam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Rabu (6/1) menyebutkan, Beijing akan "merespons berdasarkan situasi berkembang" dan "dengan tegas menentang" pembicaraan AS-Taiwan tersebut.
China mendesak AS untuk "segera menghentikan segala bentuk pertukaran resmi dan hubungan militer dengan Taiwan, untuk menghindari stabilitas yang lebih merusak di Selat Taiwan dan hubungan China-AS," tegasnya, seperti dikutip Reuters.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, tidak akan memberikan perincian mengenai pembicaraan tersebut, dengan alasan "hubungan saling percaya dan pemahaman diplomatik Taiwan-AS".
"Kedua belah pihak sering menjalin komunikasi yang erat dan lancar tentang berbagai masalah yang menjadi perhatian bersama, sehingga dapat terus memperdalam kerja sama di semua tingkat politik, ekonomi, dan keamanan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou, seperti dilansir Reuters.
Cooper, yang bertemu dengan diplomat top Taiwan Hsiao Bi-khim di Washington pada Agustus lalu menyatakan, sangat menyenangkan untuk berbicara dengan Taiwan "saat kami bekerjasama untuk perdamaian dan stabilitas regional".
Taiwan, yang China klaim sebagai wilayah kedaulatannya, mendapat tekanan yang meningkat dari Beijing, yang telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu sepanjang tahun lalu.
Tahun 2020 sendiri menjadi tahun rekor dengan tercatat jet tempur China lakukan 380 serangan ke zona pertahanan Taiwan.
Ketegangan kedua negara yang masih satu rumpun ini mencapai titik tertinggi sejak pertengahan 1990-an.
Sepanjang tahun 2020, Taiwan hidup di bawah ancaman invasi China.
China juga bersumpah untuk merebutnya suatu hari nanti, bahkan bila perlu menggunakan kekerasan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini