Penulis
Intisari-Online.com - China merupakan salah satu negara yang tengah diwaspadai AS, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan AS?
Amerika Serikat kini tengah menjalin ketegangan dengan beberapa negara, salah satunya China.
Kewaspadaan terus dilakukan AS untuk menghadapi kemungkinan perang dengan musuhnya.
Mengutip express.co.uk (4/1/2021), Kongres telah menyetujui RUU belanja pertahanan $ 740.5bn baru, yang membatalkan veto Presiden Trump.
Undang-undang tersebut meloloskan Senat pada hari Jumat dengan 81 suara berbanding 14, cukup untuk membatalkan veto presiden yang diterapkan oleh Trump.
Untuk diketahui, begitu sebuah undang-undang telah diveto oleh presiden, dibutuhkan dua pertiga suara mayoritas kongres untuk membatalkannya.
Itu dicapai oleh aliansi lintas partai dari anggota parlemen Demokrat dan Republik.
RUU itu termasuk lima tahun $ 18.5bn 'Pacific Deterrence Initiative' untuk meningkatkan kehadiran militer AS di Samudra Pasifik.
Ketegangan antara Amerika dan China telah melonjak di wilayah tersebut, dengan AS menolak untuk menerima klaim kedaulatan Beijing atas Laut China Selatan.
Undang-undang baru, yang mencapai 4.500 halaman, dirancang oleh komite angkatan bersenjata Senat.
Para senator AS mengungkapkan peringatan dan kewaspadaan terhadap perang dengan China.
Senator Republik James Inhofe, mengklaim Beijing sedang mempersiapkan "Perang Dunia III" di Laut Cina Selatan.
"Kami berada dalam situasi paling berbahaya yang pernah kami alami sebelumnya," imbuhnya.
Jack Reed, seorang Demokrat yang melayani di komite angkatan bersenjata Senat, menggemakan pandangan ini.
“Ini adalah pertama kalinya kami benar-benar mundur,
"Kami memiliki ancaman baru yang meningkat di Pasifik. Kita harus mengambil pandangan holistik," katanya.
Trump sendiri keberatan dengan undang-undang tersebut karena membatasi kemampuannya untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan dan Eropa dan tidak menghapus perisai tanggung jawab dari perusahaan media sosial.
Setelah pemungutan suara, presiden men-tweet: “Senat Republik kami baru saja melewatkan kesempatan untuk menyingkirkan Pasal 230, yang memberikan kekuasaan tak terbatas kepada perusahaan-perusahaan Teknologi Besar. Menyedihkan !!! ”
Begitu tinggi kewaspadaan AS terhadap kemungkinan perang, berikut ini perbandingan kekuatan militer China dan AS:
Saat ini, AS menempati peringkat pertama kekuatan militer dunia, menurutGlobal Firepower2020. Sementara militer China ada di peringkat ke-3 paling kuat di dunia.
Untuk personel militer, China unggul dengan tentara aktif sebanyak 2.183.000, sedangkan AS dengan personel militer aktif 1.400.000.
Meski untuk tentara cadangan, AS lebih banyak dengan 860.000 personel, sedangkan tentara cadangan China sejumlah 510.000.
Di sektor darat, dua negara yang tengah berkonflik sengit ini berbagi keunggulan.
Amerika Serikat memimpin untuk kepemilikan tank dan kendaraan lapis bajanya. Tanknya berjumlah 6.289 unit, sedangkan kendaraan lapis baja 39.253.
Sementara senjata lainnya China lebih unggul, dengan 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.
Beralih ke sektor udara, AS jauh meninggalkan China dengan total persenjataan sebanyak 13.264 unit, di mana yang paling banyak adalah helikopter berjumlah 5.768.
China hanya memiliki 3.210 total persenjataan udara, dengan helikopter sebanyak 911 unit.
Lainnya, AS memiliki 2.085 pesawat tempur, 715 pesawat serangan khusus, 945 angkutan, 742 misil khusus, 967 pesawat serang helos, dan 2.643 pelatih.
Sedangkan China memiliki 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 misil khusus, 281 pesawat serang helos, dan 314 pelatih.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari