Intisari-Online.com - Beberapa negara menjadi pemilik militer paling miskin di dunia, dengan anggaran pertahanan yang paling kecil di antara negara-negara di dunia.
Salah satu dari pemilik militer paling miskin di dunia adalah Mauritania.
Mauritania tercatat memiliki anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar $ 50,25 juta.
Dengan nominal tersebut, negara ini menempati peringkat ke-131 dari 138 negara untuk anggaran pertahanannya.
Di sektor laut, militer Mauritania hanya memiliki 4 kapal patroli.
Sementara di udara hanya memiliki 2 pesawat serangan khusus, 6 pesawat angkutan, 7 helikopter, 7 pesawat misi khusus, dan 9 pesawat pelatih.
Kemudian di darat, militer negara ini memiliki 35 tank dan 95 kendaraan lapis baja, dan 224 artileri derek.
Bukan hanya militernya saja yang mendapatkan anggaran minim, rakyat negara ini rupanya juga hidup dalam kemiskinan.
Meski kini menjadi negara penghasil minyak, namun Mauritania Mauritania juga merupakan salah satu produsen minyak terbaru di Afrika setelah ladang minyak Chinguetti ditemukan pada tahun 2001.
Selain itu, perbudakan masih berlangsung di negara ini setidaknya sampai 40 tahun lalu.
Mauritania menjadi negara terakhir di dunia yang menghapus praktik tersebut, yaitu pada 1981.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta lainnya tentang negara pemilik militer paling miskin di dunia ini:
1. Mauritania terletak di Afrika Utara dan Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik, Aljazair , Sahara Barat, Mali dan Senegal .
2. Mauretania ada sebagai kerajaan suku dari sekitar abad ke-6 SM. Fenisia dan Kartago dan kemudian dianeksasi ke Roma sekitar tahun 44 M.
3. Didirikan pada abad ke-3, Situs Arkeologi Volubilis yang terdaftar di UNESCO di Maroko zaman modern adalah ibu kota Mauritania dan memamerkan sisa-sisa ekstensif kota Romawi yang dibangun di sana.
4. Selama tahun 1850-an dan 1860-an, Prancis menguasai Mauritania selatan. Pada tahun 1904, Mauritania ditetapkan sebagai wilayah kolonial Prancis.
5. Setelah memperoleh pemerintahan sendiri pada tahun 1958, Mauritania memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 1960.
6. Pada tahun 1984, kudeta membawa Kolonel Maaouiya Ould Sid Ahmed Taya ke tampuk kekuasaan. Dia tetap berkuasa sampai 2005 ketika dia digulingkan oleh militer saat berada di luar negeri.
7. Mauritania termasuk bagian dari gurun terluas di dunia. Gurun Sahara, dengan luas total 8.600.000 km persegi (3.320.000 mil persegi), mencakup sebagian besar Afrika Utara.
8. Sekitar 90% dari Mauritania adalah gurun yang telah menyebabkan kekeringan terus menerus di seluruh negeri.
9. 22,1% penduduk Mauritania hidup dalam kemiskinan. Malnutrisi tersebar luas dengan 9,8% anak kecil menderita malnutrisi akut.
Di Mauritania, efek terkait iklim pada tanaman, seperti kekeringan dan hujan yang tidak konsisten, telah menyebabkan kekurangan pangan. Lebih dari 130.000 anak, termasuk hampir 32.000 anak dengan malnutrisi akut parah (SAM), dan 31.000 wanita hamil dan menyusui, akan membutuhkan perawatan dan pengobatan gizi pada tahun 2019.
10. Mauritania adalah salah satu negara berpenduduk paling sedikit di dunia dengan kurang dari 4 orang per kilometer persegi luas
11. Kuburan kapal terbesar di dunia terletak di Mauritania. Di dekat kota Nouadhibou, ratusan bangkai kapal telah terdampar di perairan dangkal dan dibiarkan membusuk.
12. Mauritania kaya akan sumber daya mineral yang meliputi bijih besi, emas, tembaga, gipsum, batuan fosfat. Jga merupakan salah satu produsen minyak terbaru di Afrika setelah ladang minyak Chinguetti ditemukan pada tahun 2001 dengan potensi cadangan sekitar 120 juta barel minyak.
13. Pada tahun 1989, kerusuhan ras meletus di Mauritania dan Senegal setelah sengketa perbatasan. Lebih dari 40.000 warga Mauritania berkulit hitam diusir dari negara itu ke Senegal.
14 Anak-anak berusia 6 hingga 14 tahun diwajibkan untuk bersekolah di Mauritania tetapi hambatan sistematis telah menghalangi banyak siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak mereka dapatkan.
Proses pencatatan sipil Mauritania mengharuskan keluarga untuk menunjukkan dokumen resmi agar anak-anak dapat diterima di sekolah dasar, tetapi kebijakan tersebut secara tidak proporsional memengaruhi keluarga berpenghasilan rendah yang tidak memiliki dokumen yang diperlukan dan mendapati bahwa menggantikan mereka sebagai proses yang sulit.
Selain itu, batasan sosial dan etnis semacam itu diketahui mendiskriminasi populasi Haratine (mantan budak atau keturunan budak yang berbicara bahasa Hassaniya) atau populasi Afro-Mauritania di Mauritania.
15. Meskipun Mauritania adalah 90 persen gurun, ekonominya sangat bergantung pada pertanian sebagai sektor utama ekonomi.
Namun, industri pertanian utama: daging, susu dan ikan terhambat oleh kurangnya fasilitas pemrosesan. Peningkatan investasi di bidang-bidang seperti pengembangan hidrokarbon diharapkan akan membantu meningkatkan pertanian di negara ini.
Itulah beberapa fakta tentang Mauritania, salah satu negara pemilik militer paling miskin di dunia.
Baca Juga: Jamu Penggemuk Badan Ini Patut Anda Coba dan Racik Sendiri Lho!
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari