Penulis
Intisari-online.com -Gelagat China semakin aneh akhir-akhir ini.
Tahun lalu China telah meraih tuduhan terbanyak dari seluruh dunia.
Mereka disebut sebagai penyebab menyebarnya virus Corona jenis baru ke dunia.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, selanjutnya diminta dunia untuk mengusut asal-usul virus Corona Sars-CoV-2 itu.
Akhirnya setelah muncul mosi yang diajukan 100 negara untuk adakan penyelidikan independen, WHO sudah bentuk tim untuk mengusut asal-usul virus Corona.
Tim yang terdiri dari 10 tim ahli virus Corona itu sudah siap sejak Juli lalu.
Namun rupanya sampai sekarang misi mereka belum juga terlaksana.
Terakhir ini disebutkan misi tersebut terkendala karena 'masalah visa'.
Namun, sepertinya ada isu lebih dalam dibandingkan urusan visa.
Sudah satu tahun sejak pandemi ini menyebar, pakar kesehatan internasional itu diharapkan akan tiba di China akhir pekan ini.
Namun rupanya kedatangan mereka masih saja ditolak-tolak.
Melansir AFP pada Rabu (6/1/2021), misi sensitif tersebut telah diliputi oleh penundaan dan politik, dengan adanya kekhawatiran akan ditutup-tutupi asal-usul virus corona itu oleh Beijing.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying mengatakan kepada wartawan pada Rabu (6/1/2021) bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak terus berlanjut mengenai "tanggal pasti dan detail kunjungan kelompok ahli tersebut".
"Masalah penelusuran asal-usul virus corona sangat rumit.
"Untuk memastikan kerja tim ahli internasional di China berjalan lancar, kami harus melakukan prosedur yang diperlukan dan membuat pengaturan yang relevan," kata Hua.
Dia mengatakan negara itu "melakukan yang terbaik untuk menciptakan kondisi yang baik bagi kelompok ahli internasional untuk datang ke China".
Pada Selasa kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing belum menyelesaikan izin untuk kedatangan tim tersebut.
Sehingga, ia mengatakan "sangat kecewa dengan berita itu", dalam teguran yang jarang terjadi di Beijing dari badan PBB.
Awal pekan ini pihak berwenang China menolak untuk mengkonfirmasi tanggal pasti dan rincian kunjungan WHO, sebuah tanda dari kepekaan misi yang abadi.
WHO sebelumnya mengatakan China telah memberikan izin untuk kunjungan tim pakar internasional yang beranggotakan 10 orang.
Hua berdalih China "menempatkan kepentingan besar dan secara aktif berkomunikasi dengan WHO".
China sendiri mengklaim telah luar biasa sukses tangani Covid-19 menjelang penyelidikan WHO.
Hal itu yaitu pada akhir Desember lalu.
Para pemimpin di Partai Komunis China mengeklaim sukses luar biasa menangani Covid-19, jelang penyelidikan Badan Kesehatan Dunia ( WHO) untuk mengungkap asal usul wabah itu.
Beijing menghadapi tekanan dan kritik baik di internal maupun dari luar negeri ketika wabah itu pertama kali muncul di Wuhan, Desember 2019.
Kini, biro politik, lembaga top di Partai Komunis China, menyebut kepemimpinan mereka memainkan peran penting dalam menangani Covid-19.
Klaim itu dipublikasikan media pemerintah Xinhua, yang mengutip keterangan resmi para pemimpin biro setelah dua hari menggelar rapat.
"Pada momen kritis ini, Komisi Pusat Partai mengambil kebijakan jangka panjang dan memperoleh kemenangan luar biasa pada tantangan tahun ini," jelas biro.
Saat ini, China merupakan negara adidaya pertama yang mencatat pertumbuhan ekonomi tahun ini, setelah kebijakan ketat mereka dalam menangkal virus corona.
Namun, "Negeri Panda" mendapatkan kritikan luar biasa karena dituding menutupi fakta sebenarnya dan bertanggung jawab dalam penyebarannya di seluruh dunia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini