Dua pembom B-52 terbang di atas Teluk Persia pada hari Rabu untuk menunjukkan kemungkinan militer diarahkan ke Iran, menurut laporan nypost.com (31/12/2020).
Kedua pembom jarak jauh Angkatan Udara dalam misi perjalanan pulang-pergi 30 jam ke Timur Tengah lepas landas dari pangkalan udara di Minot, North Dakota, pada hari Selasa dan diisi bahan bakar dalam penerbangan.
Misi itu merupakan yang kedua bulan ini di Teluk Persia, menyoroti meningkatnya kekhawatiran Washington tentang kemungkinan pembalasan Iran terhadap AS atau fasilitas sekutunya ketika Presiden terpilih Joe Biden bersiap untuk memasuki Gedung Putih pada 20 Januari.
“Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah musuh potensial, dan menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami,” kata Jenderal Frank
McKenzie, kepala Komando Pusat.
Ia juga mengungkapkan bahwa AS tidak menginginkan adanya konflik.
"Kami tidak mencari konflik, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan
kemampuan kami untuk mempertahankan pasukan kami atau bertindak
tegas dalam menanggapi serangan apa pun," katanya.
McKenzie mengatakan pekan lalu bahwa Iran menimbulkan "risiko tinggi"
bagi AS atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Meski begitu, keyakinan berbeda diungkapkan pihak Iran.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR