Intisari-online.com - Sebuah sumber dari angkatan laut Indonesia mengatakan kepada The Guardian, bahwa sebuah alat aneh ditemukan.
Alat itu berbentuk mirip rudal dengan sayang di sampingnya.
Menurut 24h.com.vn, benda itu di dapatkan oleh seorang nelayan, yang diketahuinya sebagai kendaraan bawah air (UUV).
Diketahui benda itu merupakan salah satu benda berharga yang dimiliki China.
UUV adalah peralatan penting yang beroperasi di bawah laut untuk meneliti dan memetakan rute kapal selam militer.
Pada 20 Desember, seorang nelayan bernama Saeruddin di Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi, Indonesia Selatan menangkap UUV China, menurut The Guardian.
Lalu,tanggal 26 Desember, nelayan tersebut menyerahkan UUV ke polisi setempat dan peralatan tersebut disita oleh TNI AL.
Menurut pakar militer, UUV yang baru ditemukan dan dibuat oleh Institut Teknologi Otomasi Shenyang, di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China.
UUV memiliki peran untuk mendata suhu air laut, salinitas, kekeruhan, konsentrasi oksigen, terutama untuk mencari jalan bagi kapal selam militer.
Naval News, sebuah surat kabar yang mengkhususkan diri di bidang militer, mengatakan bahwa data UUV sangat berharga bagi ahli strategi angkatan laut, terutama untuk operasi kapal selam.
"Angkatan Laut China memahami perairan dengan lebih baik, semakin baik kemampuannya untuk menyembunyikan dan mengoperasikan kapal selam," komentar Naval News.
China secara ilegal mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan, meskipun mendapat tekanan dari komunitas internasional.
Menurut Guardian, China melakukan banyak aktivitas "eksplorasi dan penelitian oseanografi di Laut China Selatan" dengan UUV, namun nyatanya untuk kepentingan militer.
"UUV China dapat memetakan rute dan rute maritim utama di Laut China Selatan," kata Muhammad Fauzan, seorang analis militer Indonesia.
Baca Juga: Terus-terusan Gagal Selesaikan Konflik Perbatasan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan India
Ada banyak pertanyaan tentang UUV yang baru saja didapat TNI AL dari China.
Apakah mereka terbiasa mengumpulkan intelijen atau secara ilegal mensurvei perairan negara lain?
Pada tanggal 20 Desember adalah ketiga kalinya UUV China ditemukan.
Ini menunjukkan bahwa ada banyak UUV lain di luar sana.
Banyak nelayan Indonesia yang mengatakan bahwa mereka melihat UUV bergerak dan berkedip dengan mata kepala sendiri.
"Militer mungkin telah menyita banyak UUV, tetapi ini pertama kalinya kami mendapatkan informasi resmi. Pokoknya China juga banyak yang mengalami kerusakan," kata Pak Fauzan.
Pada Maret 2019, nelayan Indonesia juga menemukan UUV di dekat kepulauan Riau. Pada Januari tahun ini, UUV lain juga "ditangkap" oleh para nelayan Indonesia di Indonesia.
UUV China dapat beroperasi selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun di bawah laut.
Menurut Guardian, China telahmengirim UUV di Laut China Timur, Laut Timur, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik.
UUV China dapat menyelam lebih dari 7.000 meter di bawah dasar laut.