Clavijo menggambarkan dengan detail yang luar biasa kejadian menakjubkan dan eksotis yang dia lihat di istana Timur. Tiba di 1404, dia mendeskripsikan 15 istana Timur, yang memadukan tradisi nomaden dan Islam.
Beberapa dari mereka pada dasarnya adalah tenda yang sangat megah yang dapat dikemas dan dipindahkan bila perlu.
Diperlakukan sebagai tamu terhormat, orang Spanyol makan setiap malam di pesta mewah, yang selalu didahului dengan minuman keras, diduga mengikuti tradisi Mongol.
Timur jelas sangat mementingkan pesta-pesta ini, karena seorang tamu dihukum karena datang terlambat dengan menusuk hidungnya seperti babi.
Tepat setelah Clavijo dan krunya memulai perjalanan panjang mereka kembali ke Madrid pada November 1404, Timur berangkat untuk melakukan apa yang ternyata menjadi hore terakhirnya.
Samarkand telah berdagang dengan Ming China untuk waktu yang lama, tetapi Timur sudah bosan diperlakukan seperti pengikut.
Misalnya, ketika sebuah pesan dari Tiongkok tiba pada tahun 1395 yang menyebut kaisar Ming "penguasa alam muka bumi" (menyiratkan bahwa ia hanyalah seorang penguasa duniawi), dan memperlakukan Timur seperti orang yang lebih rendah, ia memutuskan untuk menahan orang Tiongkok pembawa pesan. Ketika China mengirim lebih banyak utusan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada mereka, Timur diduga juga memenjarakan gelombang kedua.
Rencana Timur adalah untuk menggulingkan Ming dan menggantikannya dengan Dinasti Yuan, penguasa Mongol yang didirikan oleh Kubilai Khan.
Sementara dia biasanya memulai ekspedisinya di musim semi, untuk memanfaatkan cuaca yang baik, dia melawan kecenderungannya sendiri dan meninggalkan Samarkand pada bulan Desember 1404 dengan pasukan sekitar 200.000 tentara.
Baca Juga: Nyaris Jadi Malaikat Maut Genghis Khan, Jenderal Ini Malah Jadi Pengabdi Setia
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR