Nyaris Jadi Malaikat Maut Genghis Khan, Jenderal Ini Malah Jadi Pengabdi Setia

Ade Sulaeman

Penulis

Jebe awalnya adalah prajurit musuh Genghis Khan. Namun nasib mengubahnya untuk menjadi setia kepada Ganghis Khan.

Intisari-Online.com- Jebe adalah seorang jenderal Mongolia terkemuka di bawah kepemimpinan Genghis Khan yangdulunya merupakanprajurit musuh.

Jebe kemungkinan dilahirkan pada abad ke-12 dengan nama asli Zurgudai dari klan Besud.

Pada 1201, dia kemudian berpartisipasi dalam Pertempuran Tiga Belas, melawan Genghis Khan.

Kisah Jebe dan Panahnya

Baca Juga : Hiu Prasejarah Gemar Berpesta dengan Menyantap 'Raksasa Terbang' Ini

Menurut salah satu versi cerita, Jebe berhasil melukai Genghis Khan dan kudanya dengan panah.

Genghis Khan memenangkan pertempuran dan ingin tahu pelaku yang melukainya.

Jebe akhirnya mengaku bahwa dirinyalah yang melukai Genghis Khan, dia bahkan tidak takut untuk dihukum mati.

Namun jika diberi kesempatan untuk hidup, dia akan mengabdikan hidupnya pada Genghis Khan.

Baca Juga : Siapa Bilang Wanita Lebih Bawel? Penelitian Justru Buktikan Bahwa Laki-laki yang Tidak Bisa Berhenti Bicara

Bagaimanapun, Genghis Khan terkesan oleh prajurit yang kalah ini.

Lebih jauh, Genghis Khan lebih memilih untuk merekrutnya menjadi prajurit dan kemudian diberi nama Jebe.

Jebe sendiri dalam bahasa Mongolia memiliki arti 'panah.'

Jenderal Jebe

Jebe adalah seorang jenderal yang berkemampuan tinggi.

Pada 1204, Genghis Khan telah mengalahkan suku Naiman.

Mereka yang selamat dari pertempuran melarikan diri ke arah barat, berharap untuk dapat melarikan diri.

Baca Juga : Dapat Berubah Menjadi Sama Sintingnya Seperti Anjing, Siapa Sebenarnya Prajurit Berseker Ini?

Menyadari bahwa suku-suku ini dapat membentuk aliansi baru yang berpotensi mengancam, Genghis Khan memutuskan untuk mengejar dan melenyapkan mereka.

Jebe adalah salah satu jenderal yang diberi tugas ini.

Selama beberapa tahun berikutnya, Jebe sibuk melacak para pelarian.

Namun, dia segera dipanggil kembali untuk berpartisipasi dalam kampanye melawan Dinasti Jin (1211).

Pada tahun 1215, ibu kota Jin, Zhongdu, jatuh ke tangan Mongol, dan Jebe dikirim ke barat sekali lagi.

Baca Juga : Urung Taklukkan Eropa, Alasan Pasukan Mongol Pilih Mundur Akhirnya Terungkap

Jebe ditugaskan untuk mengejar Kuchlug, pemimpin Naiman.

Pertempuran Sungai Kalka

Jebe juga merupakan bagian dari kekuatan yang dikirim untuk menyerang Kekaisaran Khwarazm.

Setelah Khwarazmians dikalahkan, dan kekaisaran mereka dihancurkan, Jebe dan Subutai diberi tugas memimpin pasukan ekspedisi di sekitar Laut Kaspia.

Baca Juga : Mengunjungi Sisa-sisa Kekejaman Pol Pot dengan Pasukan Khmer Merahnya di Tuel Sleng

Bangsa Mongol menyerbu Azerbaijan, menyerbu Georgia, dan, bergerak di sepanjang pantai barat Laut Kaspia, memasuki stepa Rusia selatan.

Sepanjang jalan, orang-orang Mongol mengalahkan orang-orang Georgia, sebuah aliansi suku-suku Turki dari stepa, dan Cuman.

Rusia mengangkat pasukan, dan bersama dengan sekutu berusaha mengepung Mongol di tepian Sungai Dnieper.

Orang-orang Mongol, bagaimanapun, berpura-pura mundur ke arah timur.

Baca Juga : Yusaku Maezawa, Manusia Pertama yang akan 'Jalan-jalan' Kelilingi Bulan, Siapakah Dia?

Akibatnya, pengejaran pun dilakukan oleh orang-orang Rusia.

Saat orang Rusia tiba di tepi Sungai Kalka,pasukan Mongol itu segera melakukan serangan.

Pada Pertempuran Sungai Kalka (1223) ini, orang-orang Rusia berhasil dihancurkan oleh bangsa Mongol.

Ini adalah pertemuan pertama Mongolia dengan Rusia dan membuka jalan bagi invasi mereka ke Eropa Timur 15 tahun kemudian.

Namun, Jebe harus meninggal dalam perjalanan pulang setelah ekspedisi yang sukses ini.

Baca Juga : Ngotot Tak Mau Ditulis Biografinya, Bung Karno Akhirnya Luluh Setelah Bertemu Wartawati Berparas Cantik dan Penuh Pesona

Artikel Terkait