Advertorial

Ngotot Tak Mau Ditulis Biografinya, Bung Karno Akhirnya Luluh Setelah Bertemu Wartawati Berparas Cantik dan Penuh Pesona

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Suatu hari pada 1961, tanpa diduga Bung Karno bertemu dengan wartawati asal AS, Cindy Adams namanya, yang sedang ke Jakarta menemani suaminya.
Suatu hari pada 1961, tanpa diduga Bung Karno bertemu dengan wartawati asal AS, Cindy Adams namanya, yang sedang ke Jakarta menemani suaminya.

Intisari-Online.com -Ketika Presiden Soekarno sudah menjabat sekitar 20 tahun, selain dikenal sebagai presiden yang revolusioner, ia juga dikenal memiliki banyak teman.

Teman-teman Bung Karno bukan hanya para tokoh di dalam negeri tapi juga luar negeri dengan berbagai latar belakang budaya dan ideologi.

Salah satu teman Bung Karno yang kadang berposisi sebagai kawan sekaligus lawan adalah Duta Besar AS untuk Indonesia, Howard Jones.

Howard Jones memang teman akrab Bung Karno karena suka berkunjung hanya untuk sekedar berdiskusi sambil makan nasi goreng buatan istri Bung Karno, Hartini. atau membicarakan masalah yang serius.

Tapi diam-diam Howard Jones juga merupakan ‘mata-mata’ bagi AS dan CIA karena Bung Karno pada saat yang sama sesungguhnya merupakan target CIA untuk dilenyapkan karena diyakini pro komunis.

Baca juga:Dilempar 5 Granat, Bung Karno Bukannya Mencari Tempat Berlindung tapi Malah Menjadi Tameng Bagi Anak-anak di Sekitarnya

Salah satu tujuan utama Jones dalam berteman adalah membujuk Bung Karno yang pada 1960-an merupakan tokoh yang diperhitungkan dunia agar mau menuliskan kisah hidupnya (biografi).

Namun Bung Karno selalu menolak karena menurut dirinya, kisah hidupnya yang masih akan panjang belum layak untuk ditulis.

Seperti dikutip dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat IndonesiaBung Karno bahkan berpendapat kisah hidupnya akan menarik untuk ditulis jika dirinya sudah mati.

Upaya untuk membujuk Bung Karno agar mau ditulis biografinya dengan cara diwawancara bahkan datang dari petugas pers Istana Presiden Siel Rohmulyati, tapi lagi-lagi Bung Karno malah marah dan tidak mau ditulis biografi.

Namun suatu hari pada 1961, tanpa diduga Bung Karno bertemu dengan wartawati asal AS, Cindy Adams namanya, yang sedang ke Jakarta menemani suaminya.

Baca juga:Bung Karno Terpaksa Bebaskan Agen Rahasia CIA Dari Hukuman Mati Karena Bujuk Rayu Seorang Wanita Cantik

Suami Cindy adalah pelawak Joey Adams dan saat itu sedang bertugas memimpin Misi Kesenian Presiden John F Kennedy ke Asia Tenggara.

Wartawati yang menurut Bung Karno cantik, rapi, memiliki rasa humor tinggi dan sangat menawan itu segera membuat hati Bung Karno luluh dan akhirnya bersedia untuk diwawancara dan ditulis.

Akhirnya Cindy Adams tidak hanya mewancarai Bung Karno tapi justru diperkenankan menulis biografi Bung Karno, apalagi setelah didesak terus oleh Howard Jones.

Buku tentang Bung Karno yang kemudian terbit pada 1965 di New York AS bertajuk, Sukarno An Autobiography As Told To Cindy Adams.

Artikel Terkait