Advertorial
Intisari-Online.com- Hiu prasejarah yang disebut Squalicorax diketahui gemar menyantap raksasa terbang bernama pterosaurus.
Hal itu dapat diketahui dari fosil berusia 83 juta tahun yang ditemukan pada 2014 di situs paleontologi di Alabama.
“Pterosaurus sebenarnya memiliki banyak daging di rangka mereka,” kata Michael Habib, ahli pterosaurus di Universitas Southern California sebagaimana dilansir National Geographic, Rabu (3/10/2018).
Fakta itu dianggapnya bertentangan dengan penggambaran film-film dan karya seni yang sering ditunjukkan pada masyarakat.
Baca Juga : Penelitian Membuktikan Lukisan Prasejarah di Dinding Gua ternyata Bukan Buatan Manusia, Lalu Buatan Siapa?
Failm-film seringkali menggambarkan pterosaurus menjadi hewan yang kurus.
Dari fosil yang ditemukan, hiu prasejarah diketahui telah mengunyah pterosaurus yang memiliki berat sekitar 90 kilogram.
Pterosaurus ini juga memiliki lebar sayap hingga mencapai 5 meter, benar-benar raksasa terbang jika masih hidup hingga kini.
Baca Juga : Lebih Kejam dari Hiu, Selfie Telah Membunuh 43 Orang per Tahunnya
semwentara untuk hiu prasejarah sendiri yang sudah punah itu memiliki panjang hingga mencapai 5 meter.
Dan menurut studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Palaios, tanda-tanda pada fosil cocok dengan bekas gigitan dari gigi Squalicorax, hiu prasejarah.
Begitu Banyak Hiu
Untuk menyelidiki lebih lanjut, Michael Habib, Ehret dan T. Lynn Harrell mulai mengamat-amati fosil dengan teliti.
Baca Juga : Apa Penyebab Hiu Purba Megalodon Punah?
Mereka menyadari bahwa lekuk-lekuk yang gelap dan tanda goresan yang lebih halus berjajar hampir identik dengan gigi Saurodon, dan Squalicorax.
Banyak fosil lagi yang ternyata memiliki tanda gigitan hiu purba.
Bahkan termasuk kura-kura laut dan dinosaurus.
Baca Juga : Jika Sedang Makan Sendirian, Ratu Elizabeth II Bisa Makan Sambil Mengisi TTS
Mengungkap Gigi
Raksasa terbang lainnya, pteranodon, juga diketahui mendiami lingkungan pesisir ini selama Zaman Kapur Akhir.
Bersama dengan pterosaurus, mereka mencari mangsa dengan terjun ke dalam air.
Sayangnya, itu adalah tempat di mana hiu prasejarah bersarang dan menunggu mereka untuk dijadikan mangsa.
Baca Juga : Ruby Rose Selebritas Paling Berbahaya di Internet, Ini Ancaman yang Mengintai Jika Kita Menelurusi Namanya
Pterosaurus bisa mengapung namun tidak dapat bertahan di permukaan dengan lama.
Habib mengungkap bahwa baik pteranodon atau pterosaurus dapat kabur ke permukaan dengan cepat.
Namun, pterosaurus yang menyelam agaknya lebih rentan terhadap serangan hiu prasejarah setelah mereka memasuki air.
Baca Juga : Demi Para Pemburu Perawan, Gadis-gadis di Kota Ini Dijual Seharga Rp142 Juta oleh Ayahnya Sendiri
Bahkan, tak hanya berdiam diri di dalam air, hiu prasejarah diduga dan sangat mungkin juga ikut melompat keluar dari air.
Hal itu dilakukannya untuk memangsa pteranodon yang berada di permukaan.
Fosil yang ditemukan juga mengundang spekulasi lain.
Yakni bahwa hewan itu mati di dekat pantai dan dipulung ketika ia hanyut ke laut.
Baca Juga : Nunggak Bayar Kontrakan Rp33 Juta, Penyewa Ini Kabur Dengan Tinggalkan Hal Menjijikan di Dalam Rumahnya
Sejauh ini dari lebih dari 1.100 spesimen Pteranodon yang diketahui telah diperkirakan bahwa setengah lusinnya memiliki bukti gigitan hiu prasejarah.
Meski mereka juga belum diteliti secara rinci.