Kota ini akan menjadi jantung dunia Islam dan Timur mengisinya dengan seniman, arsitek dan intelektual dari seluruh Asia. Samarkand menjadi pusat budaya yang berkembang di tengah Asia Tengah.
Selain sombong, alasan Timur membangun Samarkand sebagai sanjungan kepada Tuhan dan budaya Islam sepenuhnya praktis.
Dia ingin melegitimasi pemerintahannya dengan memanggil Genghis Khan dan menekankan perannya sebagai pembela Islam.
Kultus kepribadian Timur berpusat pada gagasan bahwa dia adalah 'momok Allah', ditempatkan di bumi oleh Tuhan untuk membela agama yang benar.
Sementara dia terus menerus mencemooh aturan Islam, yaitu, bahwa Muslim tidak boleh membunuh, dia sering memanggil Tuhan sebagai alat pendukung untuk kampanye militernya, melegitimasinya di mata masyarakat.
Tetapi ketika kekaisaran berkembang, ia mulai memasukkan orang-orang dari agama yang berbeda, yang karenanya harus dipaksa untuk tunduk.
Dengan dalih inilah Timur menginvasi India pada tahun 1398. Setelah mengawasi para penguasa Muslim Kesultanan Delhi, penakluk Mongol memutuskan bahwa mereka telah menjadi terlalu toleran terhadap rakyat Hindu mereka dan sudah waktunya bagi dia untuk mengambil tindakan tangan sendiri.
Pada bulan September 1398, Timur dan pasukannya yang berjumlah sekitar 90.000 orang menyeberangi Sungai Indus.
Menghancurkan kota-kota dalam perjalanan, dia dengan cepat mengalahkan sultan dan menghancurkan Delhi, yang membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Baca Juga: Kuatnya Karisma Ogedei Khan: Hanya Kematiannya yang Selamatkan Eropa dari Bangsa Mongol
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR