Mantan Presiden François Bozizé yang dituduh, membantah telah merencanakan kudeta.
Sementara Presiden Afria Tengah, Faustin Archange Touadéra, bersikeras pemilihan hari Minggu akan dilanjutkan, mengatakan kehadiran tentara dan penjaga perdamaian PBB berarti orang tidak perlu takut.
Tapi partai oposisi, termasuk Bozizé, telah menyerukan agar pemungutan suara ditunda "sampai perdamaian dan keamanan terwujud kembali".
Kelompok pemberontak telah merebut beberapa kota dekat Bangui, bentrok dengan pasukan pemerintah dan menjarah properti, dan PBB mengatakan pasukannya bekerja untuk mencegah
Juru bicara Bozizé, Christian Guenebem, mengatakan: "Kami dengan tegas menyangkal bahwa Bozizé adalah asal mula segala sesuatu."
Afrika Tengah adalah salah satu negara Afrika yang paling miskin dan tidak stabil, meskipun kaya akan sumber daya seperti berlian dan uranium.
PBB memperkirakan bahwa setengah dari populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan dan hingga seperlima telah mengungsi.
Pada tanggal 3 Desember, Mahkamah Konstitusi negara tersebut memutuskan bahwa Bozizé tidak memenuhi persyaratan "moralitas yang baik" untuk kandidat karena surat perintah internasional dan sanksi PBB terhadapnya atas tuduhan pembunuhan, penyiksaan dan kejahatan lainnya selama pemerintahannya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR