“Warga sipil di Republik Afrika Tengah sedang menghadapi momen berbahaya lainnya,” kata Lewis Mudge , direktur Human Rights Watch Afrika Tengah.
“Dengan pemungutan suara nasional yang dijadwalkan hanya beberapa hari lagi, koalisi pemberontak baru memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.
"Pemerintah nasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus bergerak untuk melindungi warga sipil di tengah krisis yang meningkat," katanya.
Afrika Tengah sendiri merupakan salah satu pemilik militer paling lemah di dunia.
Menurut Global Firepower, militer negara ini menempati peringkat ke-129
dari 138 atau di posisi ke-10 terlemah.
Untuk persenjataannya, Afrika Tengah hanya memiliki 2 angkutan dan 1 helikopter di sektor udara. Kemudian 4 tank, 55 kendaraan lapis baja, dan
20 artileri derek di darat.
Dan dengan dikelilingi daratan, militer Afrika Tengah tidak memiliki aset persenjataan laut.
Anggaran pertahanan negara ini juga sangat minim, yaitu $ 20 Juta untuk
tahun 2020, menjadikannya militer paling miskin ke-3 di dunia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR