Menghadapi pemberontakan yang mengacaukan situasi negaranya, pemilik militer paling lemah di dunia ini harus memohon bantuan kepada salah satu militer top dunia, Rusia.
Rusia pun dikabarkan telah mengirim ratusan instruktur militer ke Afrika Tengah.
Melansir voamews.com (22/12/2020), Rusia telah mengirim 300 instruktur militer ke Republik Afrika Tengah atas permintaan pemimpin negara untuk membantu melawan gelombang kekerasan pemberontak menjelang pemilihan hari Minggu, kata kementerian luar negeri Rusia pada hari Selasa.
Pejabat dan sumber keamanan di ibu kota Afrika Tengah Bangui mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa Rwanda dan Rusia telah mengirimkan pasukan dan pasokan.
300 instruktur Rusia yang datang atas permintaan pihak berwenang Bangui akan memberikan pelatihan kepada tentara nasional.
Mereka dapat memperkuat pasukan keamanan dan lebih dari 12.000 pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa karena kelompok pemberontak bersenjata, beberapa di antaranya berperang satu sama lain dalam konflik berkepanjangan di negara itu, telah membentuk aliansi dan mengancam akan berbaris di ibu kota.
"Kami dengan hati-hati mengikuti situasi yang terjadi di Republik Afrika Tengah," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Kami sangat prihatin bahwa kejadian beberapa hari ini telah menyebabkan kemerosotan tajam dalam situasi keamanan di negara ini."
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR