Penulis
Intisari-Online.com - Dikenal sebagai salah satu negara militer terkuat di dunia, ternyata tingkat kesehatan di Israel juga baik.
Bahkan padabeberapa waktu lalu,Israel sempat dinobatkan sebagai negara paling amandaripandemi virus corona (Covid-19).
Hal ini menurut survei yang dilakukan Deep Knowledge Ventures.
Perusahaan konsorsium yang berbasis di Hong Kong itu merilis daftar 40 negara teraman corona.
Dan Israelmemuncaki daftar dengan total skor 632.32 dari 76 kriteria penilaian yang diterapkan.
Nah, tak hanya dikenal sebagai negara teraman dari pandemi Covid-19, Israel juga dilaporkan mungkin akan menjadi negara pertama yang keluar dari pandemi.
Apa penyebabnya?
Dilansir dari sputniknews.com pada Sabtu (26/12/2020), sejak pandemi Covid-29 menyebar di Israel pada pertengahan Maret 2020, pemerintah telah memperkenalkan sejumlah tindakan.
Tujuan untuk menahan laju penyebaran penyakit. Misalnya denganlockdown nasional.
Hanya saja, beberapa ahli yakin bahwa tindakanini hanya akan berdampak kecil pada tingkat infeksi harian.
Namun ada harapan bahwa vaksinasi massal akan mengakhiri krisis pandemi ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat prediksi bahwa negaranya akan menjadi yang pertama di dunia yang berhasil mengatasi pandemi dalam beberapa minggu ke depan.
Pernyataan Netanyahu itu berbarengan dengan kampanye vaksinasi massal di Israel.
Ahli medis, bagaimanapun, mengatakan bahwa pandemi virus corona kemungkinan akan memakan waktu setidaknya beberapa bulan untuk dikalahkan di negara itu.
"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa kombinasi kampanye vaksin yang luar biasa di satu sisi, danlockdown singkat dan cepat di sisi lain, memungkinkan kita keluar dari pandemi virus corona," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
"Dan kemungkinan besar kita akan menjadi negara pertama yang keluar dari itu, dalam beberapa minggu," tulisBenjamin Netanyahu dalam akun Twitternya, @netanyahu pada 24 Desember 2020.
PM Israel juga memuji tindakan pemerintah dalam melakukan peluncuran vaksin, mengklaim Israel muncul sebagai pemimpin dunia dalam vaksinasi massal.
“Saat ini kita sedang menjadikan Israel juara dunia vaksin."
"Kemarin kita sudah memvaksinasi 65.000 warga, dan akhir minggu depan saya berharap bisa mencapai 100.000 vaksin sehari,” tulisnya.
Menurut statistik Our World in Data, Israel saat ini berada di urutan kedua di dunia dalam hal vaksinasi per kapita, hanya di belakang Bahrain.
Negara Yahudi itu sedang bersiap untuk memberlakukan penguncian nasional ketiga yang sangat tidak populer sejak dimulainya pandemi pada hari Minggu untuk memperlambat penyebaran COVID-19.
Sementara jumlah infeksi baru telah melonjak menjadi lebih dari 3.000 per hari.
Lockdown baru akan berlangsung setidaknya selama dua minggu.
Pembatasan sosial dapat diperpanjang untuk dua minggu tambahan jika jumlah kasus harian baru tidak berkurang secara signifikan.
Spesialis terkemuka negara itu dalam perang melawan pandemi, Nachman Ash, mengatakan bahwa penguncian nasional ketiga Israel kemungkinan akan diperpanjang lebih dari dua minggu untuk mengekang penyebaran infeksi Covid-19, juga memprediksi penutupan akan menjadi yang terakhir sebelum pandemi berhasil diatasi karena untuk upaya vaksinasi.
"Dua minggu terlalu singkat. Saya perkirakan kita perlu memperpanjang lockdown," kata media mengutip Ash.
"Saya benar-benar yakin ini akan menjadi penguncian terakhir kami."
Minggu lalu, Israel mulai menyuntik staf medis, yang diikuti keesokan harinya oleh warga Israel berusia di atas 60 tahun.
Hingga hari ini, setidaknya 180.000 orang Israel telah menerima suntikan pertama vaksin untuk melawan COVID-19.
Rumah sakit diharapkan ikut serta dalam upaya minggu depan.
Sehingga jumlah orang yang divaksinasi setiap hari harus meningkat, yang diharapkan akan membantu Israel menjadi negara pertama di dunia yang mencapai kekebalan kawanan terhadap Covid-19.
Menurut data Universitas Johns Hopkins, Israel telah mendaftarkan total 389.678 kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi.
Korban tewas mencapai 3.171 orang.