Fintech memang jauh lebih berkembang di negara-negara menengah ke atas seperti di India dan Indonesia.
Tanah air sendiri dikabarkan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di tahun 2050.
Tujuan itu sedang diupayakan oleh Presiden Joko Widodo, memerlukan Indonesia meningkatkan potensi teknologi baru yang mampu memfasilitasi akses jasa finansial di segala segmen masyarakat.
Itulah sebabnya perusahaan rintisan seperti OVO, Gopay, Amartha, Kredivo mulai berkembang pesat di Indonesia.
Baca Juga: Bitcoin Naik 160 Persen Tahun Ini, Meski Investor Tak Paham Apa Yang Terjadi
Masyarakat mendapat keuntungan berbagai jenis jasa, dari pembayaran sampai peminjaman, serta perencanaan finansial.
Tidak dapat ditampik, ekosistem fintech semakin tumbuh di Indonesia, seiring dengan semakin merebaknya ponsel pintar dan Internet.
Pertumbuhan ini juga didukung masuknya investor asing seperti dari China yang mulai lebih memilih menanam investasinya daripada di India, karena ekosistem Indonesia terbilang lebih ramah.
Namun teknologi baru ini juga memiliki dampak dan kekhawatiran yang tidak bisa dikesampingkan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR