Kantor kepresidenan Taiwan menyambut baik pengumuman itu.
Mereka mengatakan itu mencerminkan komitmen tegas Washington untuk pertahanan diri pulau itu dan sejalan dengan Undang-Undang Hubungan Taiwan AS dan "Enam Jaminan" yang mendukung kemitraan keamanan mereka.
Sementara itu, mengutip globaltimes.com (8/12/2020), Menanggapi hal tersebut, China mendesak AS untuk segera membatalkan rencana terkait untuk menjual senjata ke Taiwan, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada hubungan China-AS dan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada konferensi pers reguler pada hari Selasa.
Disebut China akan membuat tanggapan yang tepat dan perlu sesuai dengan bagaimana situasi berkembang, kata Hua.
Baca Juga: Dapatkan Manfaat Air Rebusan Jahe Kunyit dan Sereh Berikut Ini, Yuk!
Media Taiwan melaporkan bahwa pesawat tempur PLA mendekati pulau itu dalam 25 dari 31 hari di bulan Oktober, dan 26 dari 30 hari di bulan November.
Itu terus berlanjut pada bulan Desember, ketika pesawat PLA mendekati pulau itu dalam enam hari pada Senin, hari ketujuh bulan itu, surat kabar yang berbasis di Taipei, Liberty Times melaporkan pada hari Senin.
Song Zhongping, seorang ahli militer daratan Tiongkok dan komentator TV, mengatakan bahwa latihan dan patroli PLA tidak lagi sekadar peringatan kepada otoritas Taiwan, karena peringatan tampaknya tidak lagi cukup.
Sementara pengamat daratan China mengatakan bahwa PLA harus lebih meningkatkan kesiapan militernya melawan pulau itu, terutama dalam situasi saat ini.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR