Advertorial
Intisari-Online.com - Ketegangan masih berlangsung antara China dan India, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan India kini?
Dua negara ini telah berkonflik sejak lama, namun ketegangan kembali memuncak beberapa waktu lalu, tepatnya pada bulan Juni, ketika setidaknya 20 tentara India terbunuh dalam pertempuran tangan kosong di Lembah Galwan.
Sementara China saat itu tidak mengungkapkan korbannya.
Melansir South China Morning Post (4/12/2020), Menteri luar negeri India telah memperingatkan bahwa pembicaraan perbatasan dengan China dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan Beijing harus mengambil "pandangan panjang" dari sengketa tersebut.
Dalam wawancara dengan surat kabar The Hindu, Menteri Urusan Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar mengibaratkan situasi saat ini seperti kebuntuan antara kedua negara dalam krisis Sumdorong Chu pada tahun 1986.
Krisis yang membutuhkan waktu sembilan tahun untuk menyelesaikannya.
Selama krisis Sumdorong Chu, India memindahkan lebih dari 10 divisi tentara dan beberapa skuadron angkatan udara ke bagian timur dari Garis Kontrol Aktual (LAC) yang disengketakan.
Dengan China melakukan latihan militer terbesar sejak perang perbatasan tahun 1962 di wilayah tersebut.
Jaishankar mengatakan kini India dan China telah kembali mengerahkan pasukan dalam jumlah yang "belum pernah terjadi sebelumnya" dan situasi di lapangan "rumit".
Beijing dan New Delhi telah sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dengan cara damai.
Selain pembicaraan komandan dan pertemuan antara menteri pertahanan, Jaishankar dan mitranya dari Tiongkok Wang Yi telah bertemu untuk mencoba menemukan resolusi.
Tetapi musim dingin yang pahit telah tiba dan masih belum ada rencana bagi puluhan ribu pasukan yang dikerahkan untuk mundur.
Meski begitu, kedua negara masih terikat perjanjian untuk tidak melibatkan kekuatan militer.
"Intinya sekarang adalah bahwa kami memiliki perjanjian bilateral yang mengikat kedua negara untuk tidak mengumpulkan sejumlah besar pasukan di sepanjang LAC," kata laporan itu mengutip Jaishankar.
“Aspek kedua adalah bahwa kemajuan dalam hubungan bilateral kita sangat didasarkan pada perdamaian dan ketenangan di sepanjang LAC.
"Jika hal itu diganggu, seperti yang terjadi tahun ini, maka jelaslah, sisa hubungan tidak bisa tidak terpengaruh," katanya.
Perbandingan Kekuatan Militer China dan India
India mengungguli China untuk total personel militernya, yaitu dengan 3.544.000 personel, sementara China memiliki 2.693.000 personel.
Meskipun China memiliki tentara aktif lebih banyak, yaitu 2.183.000 pesonel dan sisanya 510.000 merupakan cadangan.
Sementara India memiliki personel militer aktif sebanyak 1.444.000 dan cadangannya lebih banyak yaitu 2.100.000 personel.
Untuk peringkat kekuatan militernya, di atas kertas China masih lebih unggul dibanding India. China di peringkat 3 dari 138 negara, sedangkan India di peringkat ke-4.
Di sektor udara, India berhasil menempati peringkat ke-4 dari 138 negara, dengan total persenjataan 2.123 unit.
Namun peringkat itu masih di bawah China yang menempati peringkat ke-3 untuk kekuatan udaranya.
China unggul dengan 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 911 helikopter, 281 helikopter serang, dan 111 pesawat misi khusus.
India hanya unggul dari China di sektor udara untuk banyak pesawat angkutan dan pesawat latihannya.
Beralih ke sektor darat, China memiliki 3.500 tank, 33.000 kendaraan lapisbaja, 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri derek, dan 2.650 proyektor roket.
Sedangkan India memiliki 4.292 tank dan 4.060 artileri derek, mengungguli China. Kemudian 8.686 kendaraan lapis baja, 235 artileri self-propelled, dan 266 proyektor roket.
Untuk sektor lautnya, China cukup jauh di atas India yaitu berada di peringkat ke-2, dengan total aset persenjataan 777 unit, terdiri dari 2 kapal induk, 38 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 74 kapal selam, 220 kapal patroli, dan 29 mine warfare.
Dan India memiliki total aset persenjataan sektor lautnya sebanyak 285 unit, terdiri dari 1 kapal induk, 10 kapal perusak, 13 fregat, 19 korvet, 16 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 3 mine warfare.
Bahkan, untuk anggaran pertahannya, China sangat jauh mengungguli India dan menjadi salah satu militer paling kaya di dunia dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.
India memiliki anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar $ 61 miliar.
Tentu dengan anggaran pertahanan tersebut, China dapat semakin mengokohkan keunggulan militernya.
Bagaimana pun, anggaran pertahanan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan militer suatu negara.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari