Intisari-Online.com - Sudah banyak yang tahu bahwa Amerika Serikat (AS) dan China sedang tidak akur.
Perselisihan itu berawal dari pandemi virus corona (Covid-19) hingga konflik Laut China Selatan.
Presiden AS Donald Trump bahkan menyebut China 'menginfeksi' dunia.
Nah, kini giliran pejabat tinggi intelijen AS yang meningkatkan serangan keras Pemerintahan Donald Trump kepada Beijing.
Dia melabeli China sebagai ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II.
"Intelijennya jelas: Beijing bermaksud untuk mendominasi AS dan seluruh planet secara ekonomi, militer, dan teknologi," kata Direktur Intelijen Nasional (DNI) John Ratcliffe dalam artikel opini di situs Wall Street Journal, Kamis (3/12/2020), seperti dikutip Reuters.
Ratcliffe, mantan anggota Kongres Republik yang ditunjuk Trump sebagai DNI musim semi lalu, mengatakan, China merupakan "ancaman terbesar bagi Amerika Serikat saat ini, dan ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II".