Intisari-Online.com - Hubungan dua kekuatan besar dunia, AS dan China, masih terus memburuk.
Kedua negara pun saling bersaing untuk menunjukkan kemajuan teknologi satu sama lain.
Baru-baru ini seorang petinggi militer AS merasa pihaknya perlu melakukan revolusi teknologi demi bisa mengalahkan China.
Jenderal Mike Milley, Kepala Staf Gabungan militer AS mengatakan bahwa pihaknya perlu sepenuhnya merangkul robotika dan kecerdasan buatan jika ingin mempertahankan keunggulan atas China.
Tidak hanya itu, Milley juga mengatakan bahwa pasukan yang berjumlah lebih kecil serta mampu dipersenjatai rudal jarak jauh perlu ditempatkan di lebih luas di seluruh Asia.
"Kita berada di tengah perubahan mendasar dalam karakter perang," ungkap Jenderal Milley, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Terkait dengan perubahan mendasar tersebut, Milley mengutip penyebaran amunisi berpemandu presisi, drone, peralatan robotik lainnya, serta komunikasi satelit canggih.
Milley juga megatakan bahwa pihak yang menguasai beberapa aspek teknologi tersebut akan menjadi penentu dalam perang.
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR