Dampak ini dapat sebabkan masalah yang jauh dari yang bisa dihadapi oleh pemerintah negara-negara tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Singapura mengatakan kepada This Week in Asia bahwa tidak ada pembicaraan terbaru dengan AS mengenai pengiriman kapal perang tambahan ke sana.
Bagi Singapura, mereka akan dicap tidak memahami aturan dan tindakan mereka mengizinkan didirikannya pangkalan militer bagi AS secara permanen akan dianggap tidak dapat diterima oleh banyak pihak.
Sehingga Singapura saat ini sedang mengupayakan menangkal kesan jika mereka berada dalam persekutuan, seperti ahli keamanan regional Singapura, Collin Koh.
"Saya yakin pemerintahan Biden akan lakukan penanganan lebih berhati-hati untuk tidak menyinggung politik regional dan lebih berhati-hati mengulas proposal itu dengan sekutu dan mitra AS, jika tidak membatalkan rencana itu langsung pada Januari mendatang," ujarnya.
Sementara itu Olli Pekka Suorsa, rekan Koh di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) mengatakan ia melihat proposal itu sebagai sesuatu yang hanya "latihan pemikiran" sebagai sinyal dari AS kepada Beijing untuk tunjukkan niat mereka bersaing dengan China.
Analis lain seperti John Bradford, yang juga analis di RSIS, tunjukkan bahwa dari sudut pandang Angkatan Laut AS, ada keuntungan memiliki pangkalan militer di wilayah itu.
Pasalnya, pangkalan militer mereka di Jepang sudah kewalahan dan menangani terlalu banyak pekerjaan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR