Advertorial
Intisari-online.com -Meskipun WHO belum sahkan adanya vaksin virus Corona, banyak negara yang mulai pesan calon-calon vaksin dari negara pengembangnya.
Seperti Indonesia yang sudah memesan vaksin dari China.
Namun tidak semua negara lakukan hal ini.
Beberapa pakar melihat memborong stok vaksin bisa berisiko secara finansial.
Hal itulah yang dipikirkan negara-negara ini yang membuat mereka tidak ikutan memborong vaksin.
Salah satunya adalah Vietnam.
Melansir Kontan.co.id, Vietnam memutuskan tidak akan ikut memborong vaksin.
Vietnam merupakan negara yang patut dicontoh dalam hal penjagaan kasus virus Corona.
Strateginya untuk menahan penyebaran virus Corona baru terbilang sukses.
Selama berbulan-bulan pengujian massal yang agresif, karantina terpusat yang dijalankan militer, dan penutupan perbatasan sejak awal, Vietnam telah menjaga kasus virus corona total hanya 1.210 dan melewati dua bulan tanpa penularan komunitas.
Hanya 35 orang meninggal karena Covid-19 di Vietnam, menurut data resmi, dengan negara itu secara luas menuai pujian lantaran tanggapannya yang menentukan untuk memadamkan wabah virus corona.
"Vaksin adalah cerita untuk masa depan," kata Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Wakil Perdana Menteri Vietnam Vu Duc Dam dalam pertemuan kabinet, Jumat (6/11), seperti dikutip Reuters.
"Permintaan (vaksin) jauh lebih tinggi daripada pasokan, dan kami harus membayar deposit besar untuk mengamankan posisi kami, yang menurut saya berisiko sangat tinggi dan membuang-buang uang serta waktu," tegasnya.
"Kami akan terus menangani Covid-19 seperti sekarang," ujar Dam.
Pandemi tidak akan berakhir hingga 2021
Hanya, pada Agustus lalu, ketika Vietnam melawan gelombang baru virus setelah lebih dari tiga bulan tanpa penularan lokal, Hanoi menyatakan, telah mendaftar untuk membeli 50 juta-150 juta dosis vaksin buatan Rusia.
Vietnam juga akan membeli vaksin virus corona dari Inggris, di mana mereka memiliki kemitraan untuk mengembangkan vaksin dengan Universitas Bristol.
“Kita harus bersiap dengan kenyataan bahwa pandemi tidak akan berakhir hingga 2021,” kata Dam.
"Vaksin buatan kami akan memasuki uji coba pada manusia bulan ini tetapi tidak akan tersedia sampai akhir 2021".
Vietnam telah menghabiskan hampir 18 triliun dong atau sekitar US$ 776,7 juta untuk menahan virus corona dan dampaknya, data resmi menunjukkan.
Langkah-langkahnya telah menempatkan ekonomi Vietnam di jalur pemulihan lebih cepat dibanding kebanyakan negara lain. (*)
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "Ini strategi Vietnam, saat negara lain berbondong-bondong amankan stok vaksin corona"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini